“I Leave My Heart In Lebanon “ Film Tentang Prajurit TNI Penjaga Perdamaian di Lebanon

JAKARTA, Putraindonews.com,  – Film “I Leave My Heart in Lebanon”  menceritakan tentang kiprah pasukan TNI yang bertugas sebagai penjaga perdamaian (peacekeeping) PBB dengan misi menjadi anggota Kontingen Garuda 23 yang akan ditugaskan di Lebanon.

Film “I Leave My Heart in Lebanon”  adalah film yang bergenre drama diproduksi oleh TB Silalahi Picture dengan Sutradara Benni Setiawan ini melibatkan personel TNI dengan persenjataan lengkap dan sejumlah artis, yakni Rio Dewanto, Yama Carlos, Boris Bokir, Revalina S. Temat, Baim Wong, Dedy Mizwar, Tri Yudiman dan artis asal Lebanon Jowy Khoury.

Jowy Khoury yang sohor di Lebanon via serial TV Wled Al Balad (2014) mengaku tertantang sekaligus bangga dilibatkan dalam penggarapan film ini. “Saya harap di akhir pembuatan film ini, saya bisa berbahasa Indonesia,” katanya dalam bahasa Inggris.

Film ini menurut Jowy, menjadi sangat menantang, karena mengharuskannya harus memahami sedikit-sedikit bahasa Indonesia, ”Sehingga membuat saya harus belajar bahasa Indonesia. Selain ceritanya juga menarik. Ihwal tentara perdamaian Indonesia di Lebanon, dan penerimaan orang Lebanon terhadap tentara Indonesia,” katanya.

BACA JUGA :   Jelang Lebaran, KPK Tahan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Untuk SMK 7 Tangsel

Film “I Leave My Heart in Lebanon” rencana akan rilis pada tanggal 15 Desember 2016 mendatang. Jangan lewatkan tayangan perdana ini perlu ditonton di Bioskop kesayangan Anda.

Dan melibatkan Letkol Inf Maychel Asmi (Kasrem 051/Wkt) ini sebagai Supervisor, sehingga diharapkan dapat menggambarkan dan menghadirkan suasana civil operation system pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Lebanon.

“Kami ingin kondisi real di sana bisa tergambarkan dengan baik di film ini,” ujar Letkol Inf Maychel Asmi.

Para pemain film “I Leave My Heart in Lebanon” yang akan berperan sebagai tentara sebelum memasuki proses pengambilan gambar pernah melaksanakan ‘Military Boot Camp” selama 4 (empat) hari digembleng dan dikenalkan tentang kehidupan kemiliteran di Yonif Para Raider 328 Kostrad, Cilodong.

Sinopsis film tersebut dikisahkan, Kapten Satria menjalani tugas rutinnya dan diselingi berbagai kejadian yang cukup menegangkan. Antara lain harus melerai pertikaian antara tentara Israel dengan tentara Lebanon, dan bagaimana Kapten Satria serta regunya berhasil membebaskan rekan prajurit Spanyol dari sandera pasukan Hizbullah.

BACA JUGA :   Rapat tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau Tahun 2023-2043

Di sana Kapten Satria bertemu dengan Rania (Jowy Khoury) seorang guru Sekolah Dasar, saat Kontingen Garuda tengah berkunjung ke sekolah-sekolah guna memberikan pemeriksaan kesehatan dan informasi.

Dalam misinya di Lebanon, Kontingen Garuda tidak saja mengamankan terjadinya konflik 2 (dua) negara yang sedang berselisih, akan tetapi juga memberikan bantuan sosial kepada warga setempat.

Film yang mengambil shooting di Indonesia dan Lebanon tersebut menyampaikan pesan bahwa Bangsa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir prestasi dalam forum Internasional dan dicintai bukan saja oleh bangsa sendiri tetapi juga bangsa lain.

Selain itu, juga untuk memperkenalkan budaya Bangsa Indonesia yang berbudi luhur, dapat diterima dan membawa nama baik dalam kancah Internasional. (Rel)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!