Deputi Edukasi OJk, Berikan Pemahaman Bahayangkari PB Cara Pengelolaan Keuangan.

 

PUTRAINDONEWS.COM

SORONG – PAPUA BARAT | Rabu 31 Oktober 201. Bertempat di hotel Belagri Kota Sorong dilaksanakan kegiatan Orientasi Jasa Keuangan (OJK), Rabu (31/10). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Diputi Direktur Edukasi OJK Jalius dan Ketua Bhayangkari Papua Barat Watie Rudolf Albert Rodja dan selurh anggota Bhayangkari Papua Barat.

Dalam sambutanya Direktur Deputi mengajak seluruh Bhayangkari Papua Barat agar bisa mengenal tentang OJK, yang mana OJK merupakan bagaimana cara meningkatkan pemahaman Bahayangkari tentang cara pengelolahaan keuangan. Baik dibidang industri keuangan, Produk, produk-produk keuangan, pelayanan dan investasi ilegal yang masih marak di Indonesia maupun lebih khusus di Paua Barat.

Karena masih banyak masyarakat dan Bhyangkari yang belum mengetahui cara pengelolahan keuangan yang baik dan jasa keuanan yang baik, karena masih lebih banyak mereka hanya mengenal sebatas perbankan.

BACA JUGA :   Alhamdulilah, Genap 1 Tahun K-APEL Membina Ibu- Ibu Parangtambung Ceria Mengaji

“padahal jasa keuangan ada perbankan, asuransi, perusahaan, pembiayaan, pasar modal, pengadean “ujarnya. Untuk memahami semua itu maka, digarapkan agar mengurangi pola konstruksi dan juga agar dapat membedakan kepentingan dan kebutuhan. Selain itu juga untuk bisa membedakan mana investasi yang amat legal karena investasi terus berkembang. Sehingga memanfaatkan masyatakat dan bhayangkari yang tidak memahami investasi yang baik dan benar.

Meski pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari pada tahun 2013, namun hasil survei ini mengatakan bahwa tingkat pemahaman masyarakt dan bhayangkari masih perlu di tingkatkan lagi. Meski pada tahun 2016 hasil survei Nasional Interaksi Inklusi keuanggan dan survei ini dilakukan kepada 1680 koresponden di 64 Kota dan 36 Provinsi adapun hasil survei dan tingkat investasi keuangan sebesar 29, 7% dantingkat inklusi sebanyak 67, 8%. Yang mana pada korespondennya hanya 40 di 20 Kota dan tingkat interasinya hanya 21,8 dan inklusinya 59,7.

BACA JUGA :   BULAN RAMADAN, Satreskrim Polres Serang Kota Ungkap Prostitusi Online

Ia juga menambahkan pada tahun 2013 OJK telah mengeluarkan buku cetak keuangan strategi interaksi keuangan indonesia atau yang diangkat (SNLKI).

Sementara itu Ketua Bhayangkari Papua Barat Watie Rudolf Rodja mengatakan, bahwa ia sanfat berterima kasih kepada panetia yang sudah mau melaksanakan kegiatan tersebut. Sehingga ibu-ibu Bhayangkari yang berkesempatn hadir bisa mendapatkan ilmu dari kegiatan tersebut. Dan bisa membagikan ilmu yang didaptkan kepada ibu-ibu Bhayangkkari yang tidak sempat hadir karena hanya beberapa saja yang mendapatkan kesempatan untuk menghadiri accara tersebut.(Deo – Papua Barat)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!