PPM BABEL Telusuri Informasi Masyarakat Terkait Dampak TKA Ilegal 

Rikky Fermana, S.Ip – Sekretaris Mada PPM Provinsi Bangka Belitung

 

PUTRAINDONEWS.COM

PANGKALPINANG – BABEL | Minggu 25 November 2018. Belum lama ini petugas Imigrasi Kelas I Pangkalpinang berhasil mengungkap kasus 37 orang warga negara asing (WNA) asal negara Thailand & Tiongkok yang bermasalah.

Sedikitnya 28 orang WNA asal Thailand pun telah dilakukan tindakan tegas oleh pihak Imigrasi Kelas I Pangkalpinang yakni berupa sanksi deportasi ke negara asal para WNA tersebut (Thailand), lantaran dianggap melanggar undang-undang keimigrasian atau bekerja di kapal isap produksi (KIP) di perairan Sungailiat, Bangka & Penganak, Bangka Barat namun diketahui tidak sesuai jabatan.

Kasus itu pun kini mengundang perhatian serius aktifis organisasi Pemuda Panca Marga (PPM) provinsi Bangka Belitung (Babel), lantaran kasus sejumlah WNA bermasalah ini dikhawatirkan atau tak menutup kemungkinan akan berdampak negatif terhadap kondisi ancaman bangsa dan negara Republik Indonesia.

Seperti halnya diungkapkan oleh sekretaris Markas Daerah (Mada) PPM Babel, Rikky Fermana dalam siaran persnya kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).

“Dalam kontek kasus sejumlah WNA bermasalah di pulau Bangka belum lama ini sesungguhnya ini haruslah menjadi perhatian bagi pemerintah, pasalnya jika kita telaah lebih jauh lagi saya mengkhawatirkan akan terungkap pula kasus-kasus lainnya yakni soal isu virus HIV atau penyakit AIDS yang kabarnya sudah mulai masuk di pulau Bangka ini,” ujar Rikky.

BACA JUGA :   Protokol Kesehatan Hiburan Malam, Polres Jakbar Gelar Patroli Gabungan Skala Besar

Alasan Rikky, lantaran belum lama ini ia mengaku sempat mendapat informasi dari masyarakat jika beberapa bulan lalu tepatnya di wilayah Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka sempat terjadi kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang wanita diketahui di bawah umur dengan para pelaku diduga justru para WNA yang bekerja di kapal isap produksi di wilayah perairan daerah setempat.

“Informasinya seperti itu yang saya dapatkan. Namun isu ini perlu pula ditelusuri lebih jauh lagi. Mudah-mudahan isu ini tidak hoax!,” harapnya.

Bukan hanya mendengar isu saja, namun Rikky menegaskan pihaknya (PPM Babel) berencana akan terjun langsung ke lapangan sekaligus guna melakukan penelusuran terkait informasi yang diterimanya yakni kasus WNA bermasalah di pulau Bangka.

Ditegaskanya jika isu tersebut benar-benar terjadi dan objektif serta memang fakta maka Rikky pun mengkhawatirkan pula soal isu miring lainnya yang menyebutkan jika virus HIV saat ini sudah menyebar di kalangan masyarakat maka hal tersebut dianggapnya merupakan persoalan sangat besar terhadap pemerintah.

BACA JUGA :   2.335 Mahasiswa Kurang Mampu Yang Tidak Mudik Mendapat BLT Dari Bupati TAPUT

“Jika memang faktanya demikian pun maka isu masalah virus HIV sudah merambah ke masyarakat kita (pulau Bangka — red) maka jelas ini suatu persoalan besar bagi pemerintah. Bahkan hal ini dapat dianggap suatu ancaman keamanan bagi bangsa atau negara kita,” terang Rikky.

Rikky menegaskan lagi jika alasan pihaknya sengaja menyoroti persoalan WNA bermasalah di pulau Bangka dikarenakan organisasi yang dipimpinnya kini (PPM) memiliki visi & misi menjaga keutuhan NKRI.

“Ancaman global suatu negara saat ini tak cuma persoalan perang dengan menggunakan senjata atau teknologi canggih lainnya namun ancaman global lainnya yakni masalah virus HIV/AIDS!. Nah ketika suatu negara terserang banyak virus HIV/AIDS maka negara tersebut tidak ada kekuatan apapun. Maka kami dalam hal ini mempunyai misi & visi mempertahankan keutuhan NKRI dari ancaman dalam bentuk apapun,” tegasnya.

 

( Rikky Fermana, S.Ip – Babel )

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!