Atasi Darurat Corona Gubernur Diminta Gunakan Anggaran Tanpa Harus Menunggu Keputusan Dewan

PUTRAINDONEWS.COM

SEMARANG – JATENG | Musibah Pandemi Covid-19 atau Virus Corona semakin menghawatirkan. Di Jawa Tengah saat ini tercatat 92 orang positif Corona, 7 meninggal dan 8 sembuh. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 406 dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) 9.434 (Data di corona.jatengprov.go.id Rabu (1/4) pk. 13.00 WIB).

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta melakukan langkah taktis guna mengatasi musibah tersebut. Langkah langkah tersebut meliputi pencegahan, penanganan dan pemulihan.

“Gubernur selaku ketua gugus tugas penanganan Covid-19 saya minta menggunakan anggaran pergeseran untuk menangani Civid-19 tanpa harus menunggu keputusan dewan,” ungkap Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto, Rabu (1/4).

Politisi yang akrab disapa Krebo ini menjelaskan, penanganan Pandemi Covid-19 merupakan situasi darurat dan membutuhkan penanganan yang cepat agar virus ini tidak menyebar semakin jauh ditengah tengah masyarakat dan pasien yang terpapar mendapat penanganan sesuai dengan protokol yang sudah ditetapkan.

“Ini situasi darurat, berdasar Permendagri no 33 tahun 2019 pasal 26 gubernur terlebih dahulu melakukan perubahan Pergub Tentang Penjabaran APBD tahun 2020 dengan memberitahukan kepada pimpinan DPRD untuk selanjutnya dituangkan dalam Perda Perubahan APBD tahun 2020,” katanya.

Menurut Krebo, langkah penanganan Covid 19 meliputi 3 tahap yakni pencegahan meliputi Social dan Physical Distancing serta sosialisasi Covid-19, kebersihan diri dan lingkungan, perlunya mengkonsumsi vitamin serta gejala dan penanganannya.

BACA JUGA :   MOMEN IDUL ADHA, Ketua DPRD Jabar Ajak Warga Tebar Kebaikan

“Upaya pencegahan ini tetap harus dilakukan mengingat masih banyak masyarakat yang keluar rumah dan berkumpul di tempat umum,” bebernya.

Langkah selanjutnya yang saat ini sudah dilakukan yakni penanganan pasien berupa pengobatan. Berdasarkan pengamatan dan pantauan yang dilakukan dewan, penanganan yang dilakukan jajaran Dinas Kesehatan beserta Rumah Sakit rujukan masih terkendala beberapa permasalahan seperti terbatasnya alat pelindung diri (APD), VTM dan terbatasnya ruang isolasi di rumah sakit.

“Di semua rumah sakit keluhan tentang kurangnya APD selalu ada. Manfaatkan industri konveksi yang tidak bisa berproduksi karena kesulitan ekspor untuk memproduksi APD sehingga kebutuhan APD bisa tercukupi,” urainya.

Ketercukupan APD, menurutnya, harus menjadi prioritas untuk melindungi petugas medis baik itu dokter, perawat maupun paramedis lainnya dalam menangani pasien Corona.

“Petugas medis merupakan garda terdepan penanganan Corona. Kita harus melindungi mereka,” ucapnya.

Sementara itu keterbatasan ruang isolasi di beberapa rumah sakit, lanjut Krebo, harus disikapi serius dengan memanfaatkan gedung gedung pemerintah yang tidak digunakan untuk rumah sakit darurat Corona. Hal ini harus segera dilakukan mengingat saat ini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya sudah sangat banyak dan harus tetap dalam perawatan.

BACA JUGA :   STKIP Muhammadiyah Bogor Melaksanakan Kegiatan Program KKL Berbasis Publikasi Ilmiah Ke Bandung

“Banyak gedung yang bisa dipakai untuk rumah sakit darurat. Salah satunya mess DPRD Jateng yang saat ini digunakan untuk Wisma Pemda. Misalnya Wisma Guntur, silakan dipakai,” ucapnya.

Tahapan selanjutnya yang tidak kalah penting, tambahnya, adalah pemulihan ekonomi masyarakat pasca Covid-19. Pemulihan ekonomi ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi baik dari sisi perencanaan maupun anggaran.

“Pandemi Covid-19 yang tidak kita ketahui persisnya kapan akan berakhir membuat sektor ekonomi masyarakat lumpuh. Ini butuh perhatian serius, apalagi sebentar lagi puasa dan lebaran,” urainya.

Sehubungan dengan hal tersebut, politisi yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD kab Semarang selama 3 periode ini minta agar jajaran Pemprov Jateng melakukan langkah strategis dengan menggunakan anggaran yang ada sampai situasi benar benar normal kembali.

“Sekali lagi ini situasi darurat, lakukan langkah strategis menggunakan anggaran yang ada. Jangan takut yang penting tidak dikorupsi,” pungkasnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (30/3) kemarin mengajukan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp. 1,4 triliun. Gubernur berharap ajuan tersebut bisa disetujui DPRD jateng pada minggu ini. Red/*

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!