GANDENG BSI, Kadin Indonesia Akan Terapkan Program Implementasi Untuk Masyarakat Luas

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | “Bak Menara Gading, kuat keilmuan lemah implementasi, dimana ilmu yang didapat di Kampus tidak diimplementasikan ke Masyarakat banyak, kedepan BSI akan melakukan banyak program Implementasi keilmuan yang dimiliki untuk dapat diterapkan kepada masyarakat banyak

Hal tersebut dituturkan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Ibu Dyah Puspita, dalam paparan sebagai narasumber webinar dengan tema “Kemitraan UBSI Dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri.”

Acara webinar yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juli 2020 tersebut juga sekaligus menandatangani MoU antara Kadin Indonesia dengan Universitas Bina Sarana Infromatika, penandatangan dilakukan oleh Rektor Universitas BSI Dr. Mochamad Wahyudi MM., M.Kom., M.Pd dan Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo.

Adapun, kerjasama yang ditandatangan secara umum menyangkut 2 (dua) bidang yaitu ;

Pertama, Pengembangan pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sebagai bagian dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi, BSI akan melakukan Pengabdian Masyarakat dalam bentuk mentoring dan pendampingan kepada pelaku UMKM yang menjadi binaan Kadin Indonesia.

Kedua, Kegiatan Program Magang mahasiswa BSI, yang selama ini sudah bekerjasama dengan banyak BUMN, namun masih diperlukan banyak kerjasama dengan Pengusaha Swasta, yang akan di mediasi oleh Kadin Indonesia.

BACA JUGA :   Harga Jual Kedelai Melonjak, Panen 100 Hektar Kelompok Tani di Kajong Manggarai Dapat Hasil 1.8 Miliar

Seperti data yang telah diketahui bahwa, 99,99% pelaku usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dimana era Pandemi Covid19, banyak yang berdampak. Hasil survey dan Kajian Kadin Indonesia pada April 2020, bahwa setidaknya ada 83% pelaku UMKM berpotensi stop usahanya.

Ini sangat membahayakan pada perkonomian Indonesia, dengan potensi pengangguran baru mencapai 99 juta orang, karena 97% tenaga kerja di Indonesia merupakan kontribusi dari UMKM. Namun hasil Survey ke 2 pada Juli 2020, menunjuk perbaikan kondisi UMKM, yang sebelumnya ada 83% potensi Stop usaha menjadi 43%, dan ada 15% pelaku UMKM yang telah kembali normal bahkan penjualan meningkat.

“Saat ini kita dipaksa oleh COVID-19 untuk wajib mengenal kemajuan teknologi, khususunya pelaku UMKM, dalam penjualan Online, dengan mengunakan berbagai digitalisasi antaralain Aplikasi, medsos dan lain-lain. Untuk itu dibutuhkan peran banyak pihak dalam pengembangan UMUM, termasuk Perguruan Tinggi” ujar Bp Eddy Genefo, Ketua Umum Kadin Indonesia, dalam paparan sebagai salah satu narasumber acara webinar tersebut.

Rektor Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Dr. Mochamad Wahyudi MM., M.Kom., M.Pd, juga menyampaikan harapan agar kerjasama antara BSI dan Kadin Indonesia dapat terimplementasi dengan baik, selain dalam pengembangan UMKM, juga membantu para mahasiswa dalam program pemagangan.

BACA JUGA :   KOLABORASI, Kemenparekraf dan Kementerian Investasi/BKPM Bangkitkan Sektir Parekraf

“Program Pemagangan mahasiswa selama 6 bulan, kiranya dapat juga dilakukan di perusahaan Swasta, dibawah naungan Kadin Indonesia, dengan harapan dapat juga terakomodasi dengan baik,” ujar Dr. Mochamad Wahyudi MM., M.Kom., M.Pd.

Selain itu, acara juga menghadirkan para penanggap paparan salah satunya Raden Tedy selaku Ketua Lembaga Pengembangan Usaha Kadin Indonesia, sekaligus Ketua Umum Komunitas UMKM Naik kelas.

“Saya setuju dengan paparan Wakil Rektor BSI, agar keilmuan lebih dapat diimplementasikan ke masyarakat banyak”. Katanya

Saatnya dunia Perguruan Tingga melakukkan reformasi paradigma pengajaran terimplementasi, dimana perubahan tersebut bukan saja dari para mahasiswa, juga segenap civitas Akademika.

Kiranya selain motivasi, sikap dan mental, harus juga dibekali bidang keilmuan yang lain, agar proyeksi 2045, Indonesia menjadi 4 besar kekuatan dunia, dapat terwujud, dengan tetap mempertahankan budaya Indonesia yang baik,” ujar raden Tedy.

Acara webinar tersebut mendapat sambutan positif dan apresiasi dari banyak peserta, yang sebagian juga ssbagai pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Red/YFI

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!