SALING MENGISI, Giat Pra NgoPi Jadi Ajang Interaksi Dalam FGD Untuk Membangun Sinergi Kolaborasi

PUTRAINDONEWS.COM

BANDUNG – JABAR | Ditengah terpaan pandemi Covid-19, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemeritah Kota (Pemkot) Bandung sudah sangat optimal melakukan berbagai hal dalam menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya.

Termasuk juga Humas yang hampir selalu ada disetiap kegiatan strategis atau unggulan OPD sudah sangat bekerja dengan optimal membantu penanganan pandemi covid-19.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Humas Setda Kota Bandung, Sony Teguh Prasatya saat sambutan pada acara Focus Group Discussion (FGD) Pra NgoPi Bandung sesi kedua dengan tema Pemulihan Ekonomi dan Jaring Pengaman Sosial di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa 27 Oktober 2020.

“Namun dengan tidak mengecilkan arti apa yang sudah dilakukan OPD, Humas yang hampir selalu ada di setiap momennya, barangkali mungkin ada kekurangan atau kelemahan. Hal-hal yang belum terlaksana oleh OPD menurut pandangan beberapa pihak,” akunya.

Seperti diketahui, FGD Pra NgoPi Bandung tersebut diadakan dalam rangka memfasilitasi forum diskusi antara OPD dengan para pakar, pimpinan redaksi, serta aktivis atau pegiat media sosial.

Kali ini menghadirkan narasumber Pakar Bidang Ekonomi, Acuviarta Kartabi, Direktur Pemberitaan Ayobandung, Rahim Asyik, dan Pegiat media sosial/Aktivis, Andri Perkasa Kantaprawira.

Selain itu hadir pula Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Bandung, Perwakilan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pangan dan Pertanian, Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Serta Bagian Perekonomian.

“Barangkali ada hal-hal yang bisa disampaikan, tentunya dalam hal ini apakah itu apresiasi dari beberapa hal yang sudah dilakukan. Atau kritikan dan masukan dari para narasumber baik dari pakar akademi, ekonomi, aktivis sosial sekaligus pegiat medsos, bahkan dari seorang direktur pemberitaan,” lanjutnya.

BACA JUGA :   MD KAHMI Prabumulih Gelar Tasyakuran Sekaligus Rapat Persiapan Musda

Sony berharap, selain mendapat kritikan dan masukan yang dihasilkan dari FGD tersebut bersifat konstruktif dan solutif yang diberikan kepada Pemkot Bandung.

“Dan hasil percakapan kita semua akan dibawa menjadi satu masukan kepada pimpinan yang dibahas dalam pertemuan NgoPi Bandung atau Ngobrol Perihal Kota Bandung bersama Wali Kota, Wakil Walikota, dan Sekda,” ucapnya.

Sementara itu, Pakar Ekonomi, Acuviarta Kartabi menyampaikan dengan pandemi covid-19 saat ini terjadi krisis, pertama kesehatan. Meski sudah mengalami banyak krisis sebelumnya tapi krisis saat ini agak unik karena membatasi orang untuk bergerak.

“Akibatnya pasar tidak berfungsi, demand dan supply itu hanya bisa terkoneksi secara online. Permintaan drop secara drastis dan sektor usaha juga berhenti beroperasi. Namun pada perkembangannya tidak hanya membatasi orang saja, muncul stigma ada ketidakpastian ke depan,” katanya.

Menurut Acuviarta, krisis ekonomi juga terjadi namun Kota Bandung bisa lebih cepat pulih karena mengandalkan sektor perdagangan, industri, dan jasa akomodasi makan minum.

“Tiga sektor itu kontribusinya lebih dari 60 persen terhadap ekonomi Kota Bandung. Jadi kalau tiga sektor iu pulih maka ekonomi Kita Bandung itu akan cepat. Dan kita harus bangun optimisme dalam pemulihan ekonomi itu,” katanya.

Sedangkan Direktur Pemberitaan Ayobandung, Rahim Asyik mengatakan, Pemkot Bandung harus lebih jeli memperhatikan informasi yang dicari masyarakat saat ini. Informasi dikemas dengan baik agar masyarakat jadi tahu hal yang dilakukan Pemkot Bandung.

BACA JUGA :   TERBONGKAR' Penyelundupan Ganja Dalam Drum, Ratusan Paket Ganja Gagal Edar

“Warga Kota Bandung bisa merasakan langsung (manfaatnya), tapi jika di internet, orang akan secara tidak langsung membandingkan dengan daerah lain. Dari sekian banyak kegiatan harus dipilih apa yang bisa dimunculkan dengan bagus. Harapannya bisa memicu optimisme dan berdampak besar,” katanya.

“Jadi kuncinya optimisme harus dimunculkan saat orang dalam kebingungan di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Untuk menimbulkan optimisme ini juga harus terukur jangan sampai kebablasan,” lanjutnya.

Sementara itu, pegiat sosial, Andri Perkasa Kantaprawira mengapresiasi Pemkot Bandung dalam melakukan langkah-langkah yang prinsipil dalam rangka pemulihan ekonomi. Namun untuk kesehatan harus bersama-sama secara konservatif.

“Untuk meningkatkan optimisme, keterbukaan informasi juga sangat penting. Saya pun apresiasi dana bantuan sosial tunai yang dilakukan. Kelebihan Mang Oded itu jiwa kerakyatannya, harus dibangun juga komunikasi yang intensif dengan pemimpin-pemimpin warga, sinergiritas kolaborasi dan interaksi komunikasi harus lebih intens lagi karena informasi pada pemerintah dan masyarakat level atas sampai bawah itu sama dengan asupan aspirasi menata pembangunan secara bersamaan Kota Bandung,” ucapnya.

Pemimpin atau Walikota sejatinya milik warga masyarakat Kota Bandung bukan lagi milik partai, kelompok bahkan terlebih tidak move on.

Dan bukan hanya Walikota yang harus move on tapi seluruh OPD, lapisan masyarakat, dinas, instansi serta institusi serta seluruh pihak terkait demi pembangunan Kota Bandung tercapai utuh tidak berkutat seputar politis.

Karakter pemimpin yang hebat, kuat dan amanah dibentuk dari terpaan masyarakat yang kritis dan sebaliknya bukan karena ABS (Asal Bapak Senang). Red/IWnaruna

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!