JAKARTA | Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sejatinya menjadi bagian penting di bangsa ini. Tak hanya memiliki kedekatan dengan ekonomi kerakyatan, namun sekaligus sebagai penopang ekonomi yang kuat. Terbukti, tatkala krisis multi-dimensi di Indonesia, 1998 silam, dimana banyak korporasi gulung tikar, UMKM tetap kokoh berdiri. Pun di masa pandemi ini, UMKM menjadi pilar yang mampu menyokong perekonomian rakyat.

Sayangnya, UMKM kurang mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Bahkan, terkesan dianaktirikan. Geliat UMKM yang bersentuhan langsung dengan masyarakat justru menjadi perhatian penting bagi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Paradigma Baru yang dipimpin Eddy Ganefo.

Kepada Media, Kamis (24/12/2020), Eddy Ganefo Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2020-2025 menjelaskan, sejak Kadin berdiri, belum banyak yang dapat dilakukan secara nyata pada UMKM. Ini nampak dalam 20 tahun terakhir, dimana UMKM tidak menunjukkan perkembangan secara signifikan.

Namun, sejak adanya Kadin Indonesia Paradigma Baru, sebagai refleksi ketidakpuasan lantaran tidak adanya perhatian pada UMKM serta menonjolnya kepentingan pribadi dan kelompok korporasi, perjuangan merangkul pengusaha UMKM terus dilakukan. “Hasilnya nampak, dimana UMKM semakin berkembang dan memiliki gairah dan motivasi tinggi,” ujar pria yang dikenal low profile dan bersahaja ini.

BACA JUGA :   Gagalkan Peredaran Narkoba Senilai Rp50 Miliar, Kapolres Tangsel AKBP Sollu & Jajaran Mendapat Apresiasi

Pada akhir 2019 lalu, Kadin Indonesia Paradigma Baru meluncurkan program UMKM naik kelas sebagai bagian puncak dari berbagai program yang telah diluncurkan oleh Kadin dibawah kepemimpinan Eddy Ganefo. Sayangnya, pandemi COVID-19 telah meluluhlantahkan program ini, bahkan UMKM ikut terpuruk. Hasil survei Kadin pada Juli 2020, menunjukkan, 43 persen UMKM berpotensi bangkrut.

Eddy menilai, tahun 2020 menjadi sejarah penting bagi UMKM Indonesia. Dengan tekanan yang begitu kompleks, bahkan menuju keputusasaan, tim kerja Kadin terus berjuang. Di satu sisi, untuk menyelamatkan UMKM dengan berbagai upaya dan suntikan motivasi, pada sisi lain tetap berupaya memperjuangkan agar UMKM tetap naik kelas.

Ditengah pandemi, Kadin Indonesia secara aktif mengadakan pembinaan dan pelatihan secara virtual. Pun berbagai usulan dan masukan penyelamatan UMKM telah disampaikan ke Pemerintah.

“Kami bersyukur ini direspon oleh Presiden Jokowi. Pak Presiden sangat peka melihat kondisi UMKM yang sangat terpuruk. Karenanya, berbagai skema bantuan dikeluarkan oleh Presiden untuk menyelamatkan UMKM. Mulai dari stimulus perbankan, keringanan pajak, bantuan langsung, dan lainnya. Demikian juga dilakukan percepatan UU Cipta Kerja, dimana salah satu tujuannya untuk memberikan perlindungan dan pengembangan bagi UMKM,” urainya sebagai bagian refleksi akhir 2020 Kadin Indonesia.

BACA JUGA :   Buka Bersama Anak-anak Yatim Piatu, Pj Gubernur Sumut Meneteskan Air Mata, Teringat Masa Kecil

Disampaikan pula, selama ini Kadin Indonesia mendukung dan berperan aktif didalam pembahasan regulasi maupun membantu UMKM dalam mendapatkan berbagai bantuan tersebut. Tak heran, dukungan dari para pelaku UMKM sangat besar bagi Kadin Indonesia. Hal ini kentara saat Rapimnas dan Munas Kadin yang diadakan pada pertengahan Desember lalu.

Eddy juga bersyukur, survei yang dilakukan timnya kepada para pelaku UMKM, November 2020, menyatakan, 90 persen UMKM sangat puas dengan kinerja Kadin Indonesia yang ia pimpin. “Ini menjadi bukti bahwa Kadin Indonesia Paradigma Baru telah berhasil membangun UMKM. Selain itu, menjadi bukti Kadin Indonesia telah ada di hati UMKM Indonesia,” tegas Eddy.

Pasca terpilih kembali secara aklamasi pada Munas IX Kadin Indonesia sebagai Ketua Umum, Eddy menegaskan bahwa program terhadap UMKM akan terus berlanjut.

“Program untuk UMKM terus bergulir. Kedepan kami berharap, PP UU Cipta Kerja dapat segera terealisasi serta berpihak dan mendorong UMKM Indonesia bangkit dan naik kelas,” pungkasnya. Red/Ben