Ketika Bos Balap Melaju di Sikuit Pilkada

PUTRAINDONEWS.COM

BENGKULU SELATAN | Popularitas Rio Ari Wibowo memang tengah menapak puncak, namun untuk memuluskan langkahnya ke gelanggang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bengkulu Selatan tahun ini, masih banyak pihak meragukannya.

Ini terkait ketersediaan perahu partai politik (Parpol), sebab kemunculan putra sulung Mantan Bupati Bengkulu Selatan periode 2010-2015 —Reskan Effendi Awaludin— ini begitu mendadak dan sempat luput dari pantauan segenap parpol berpengaruh yang telah lebih dulu menuntaskan survey.

Semula, publik mengira Reskan yang ikut Pilkada, sehingga namanya sempat bertengger dalam hasil survey. Kemudian, tiba-tiba Bowo tampil pula, meski level keseriusan pendiri BalapMania Racing School ini belum terkoreksi.

Hingga kini, belum diketahui pasti parpol apa yang siap mengusung Bowo. Bisa saja Partai Golkar, mengingat Kedekatannya dengan Ketua DPD PG Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah dan segenap pembesar parpol berlambang pohon beringin tersebut.

BACA JUGA :   Oposisi atau Tidak, PKS Tunggu Hasil Penghitungan Akhir Pilpres 2024

Sekitar dua pekan lalu, secara implisit Bowo sempat menyinggung PDI Perjuangan. Tapi dia menduga, perahu moncong putih ini sudah diempu Budiman Ismaun, belum lagi terkait konsekuensi janji politik Ketua DPC Bengkulu Selatan Barli Halim dengan Melinda.

“Pasti jalur partai. Intinya yang bisa diajak aja, yang penting cukup,” jawabnya saat ditanya kemungkinan melaju melalui jalur independen, Sabtu (18/1/2020) siang.

Kendati demikian, Bowo enggan menyebut parpol apa saja yang telah diajak berkomunikasi intensif. Sejauh ini, dia baru “menyisir” sisi pinggiran guna mengetahui nilai jual konkret dirinya di tengah masyarakat calon pemilih.

BACA JUGA :   Fahri Hamzah Puji Pidato Cawapres Gibran, Akui Kualitas Kader PDIP

Berdasarkan survey independen Ronin98 Group (gabungan 118 media online) dua pekan lalu, Bowo berada pada posisi runner up dengan meraih 20 persen dukungan responden, posisi top score direbut Budiman Ismaun —setahun lebih dulu melakukan sosialisasi intensi— dengan 53 persen dukungan.

Sementara Petahana Gusnan Mulyadi hanya meraih empat persen, disusul 10 kandidat lain dengan prosentasi 1-3 persen.

Kalangan elit politik menilai, langkah paling aman dan nyaman bagi Bowo adalah menerima tawaran koalisi kubu petahana. [*]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!