MK Putuskan Polri Harus Mundur Jika Duduki Jabatan Sipil

.com, (MK) telah memutuskan bahwa anggota aktif harus mundur atau pensiun jika hendak menduduki jabatan sipil.

Kaitannya dengan putusan MK tersebut, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan putusan harus dipatuhi oleh kepolisian maupun instansi lainnya.

“Semua pihak, institusi kepolisian maupun institusi yang lain yang nantinya membutuhkan rekan-rekan kepolisian ada di dalamnya, ya, harus mematuhi putusan tersebut dengan prosedur yang sudah dibatasi,” kata Komisioner Kompolnas M. Choirul Anam di Jakarta, Jumat (13/11).

Anam menjelaskan, tafsir norma yang diberikan Mahkamah itu berlaku setelah putusan diucapkan. Semua pihak, kata dia, harus menghormatinya.

BACA JUGA :   Gantikan Ali Fikri, Kini Tessa Mahardhika Sugiharto Jadi Jubir Definitif KPK

Di sisi lain, dia memandang, putusan Mahkamah sejalan dengan harapan besar publik agar Polri semakin profesional dengan berkonsentrasi di internal kepolisian.

“Dan yang enggak kalah pentingnya begini, ada tradisi keterbukaan dan kepatuhan di internal kepolisian. Oleh karenanya, putusan MK akan dijalankan,” tandasnya.

Sebelumnya, MK menegaskan anggota Kepolisian Negara Republik (Polri) yang menduduki jabatan di luar kepolisian alias jabatan sipil harus mengundurkan diri atau pensiun dari dinas kepolisian.

BACA JUGA :   Game Over! Indonesia Gagal Tampil di Piala Dunia 2026

MK melalui Putusan Nomor 114/PUU-XXIII/2025 yang diucapkan pada Kamis (13/11), menghapus ketentuan yang selama ini menjadi celah bagi polisi aktif menduduki jabatan sipil tanpa melepas status keanggotaannya terlebih dahulu.

“Menyatakan frasa ‘atau tidak berdasarkan penugasan dari ‘ dalam Penjelasan Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,” kata Ketua MK Suhartoyo di Ruang Sidang Pleno MK, Jakarta. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!