Putraindonews.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa memasuki hari ke-60 pelaksanaan ibadah haji, angka kematian jamaah terus bertambah hingga mencapai 418 orang.
Menyikapi hal itu, maka perlu adanya pengetatan dalam pemastian kemampuan orang untuk berhaji atau istitha’ah dari segi kesehatan.
“Ibadah haji merupakan kegiatan pengumpulan massa terlama dan terberat bagi kaum muslimin dari sisi aktivitas fisik ibadahnya,” kata Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi Mohammad Imran dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (2/7).
Pihaknya mengatakan jumlah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun penyebab dominan wafatnya jamaah haji adalah penyakit jantung yakni syok kardiogenik dan gangguan jantung iskemik akut, serta sindrom gangguan pernapasan akut pada orang dewasa.
Imran menyebutkan angka Kematian Jamaah Haji itu didapatkan dari data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) per 30 Juni 2025 saat cut-off pukul 16.00 WAS. Red/HS