Hanya di Kota Kupang, Lomba Tutur Adat Anak Pakai Bahasa Inggris ‘Dalam Rangka HUT NTT ke-64’

***

Putraindonews.com – Kota Kupang | Tutur adat yang dilakukan orang Timor (suku yang mendiami pulau Timor, red) memiliki arti sejarah, yang mana dilakukan pada acara atau ritus tradisional, seperti upacara perkawinan, penerimaan tamu dan upacara adat lainnya.

Tutur adat atau Natoni dilakukan dengan cara berpidato atau juga saling menjawab yang dilakukan oleh beberapa orang. Penggunaan bahasa dalam Natoni tidak sama dengan bahasa sehari-hari.

“Bahasa yang digunakan merupakan bahasa Dawan yang berciri sastra yang biasanya digunakan pada ritus tradisional yang memiliki makna estetis”.

Natoni merupakan salah satu bentuk budaya Suku Timor (atoni meto) yang masih terus dilestarikan sampai saat ini karena bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya dan mengandung nilai sejarah dan mempunyai manfaat sebagai sarana pengikat di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat suku atoni meto.

Di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dihelat lomba tutur adat antar pelajar jenjang SD/SMP se-Kota Kupang tahun 2022. Tutur adat menggunakan bahasa Inggris ini dihelat memperingati Hari Ulang Tahun ke-64 NTT dan mengukuhkan Klub Belajar Siswa jenjang SD/SMP se-Kota Kupang tahun 2022.

Acara pembukaan dan pengukuhan dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh pada Sabtu 17 Desember 2022 di aula Kampus Muhammadiyah Kupang. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si dan jajarannya, para Kepala SD/MI dan SMP/MTs Negeri/Inpres dan swasta se-Kota Kupang, serta siswa-siswi perwakilan Klub Belajar Siswa SD dan SMP se-Kota Kupang.

BACA JUGA :   Registrasi Online Bagi Wisatawan TN KOMODO

Penjabat Wali Kota Kupang mengaku merasa bahagia, karena melalui kegiatan ini Dinas Pendidikan dan para guru telah menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan Kota Kupang, dengan mempersiapkan generasi bangsa menjadi tuan rumah di rumah sendiri. Terima kasih dan apresiasi tinggi dihaturkan, karena menurut George Hadjoh, lomba Tutur Adat dalam bahasa Inggris merupakan pertama kali di Indonesia.

Ke depan, Penjabat Wali Kota Kupang berharap bukan hanya tutur adat, tapi juga lagu-lagu daerah asli NTT dimodifikasi, dinyanyikan dalam bahasa Inggris tentunya dengan tetap mempertahankan ciri khas musik NTT.

Diakuinya kekayaan budaya yang beraneka ragam di NTT dapat menjadi daya tarik wisata yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah Provinsi NTT telah menjadikan pariwisata sebagai prime mover yang menjadi pemicu utama perkembangan sektor-sektor ekonomi yang lain. Kota Kupang sebagai kota yang sebagian besar usahanya bergerak di sektor jasa diyakini bisa mendukung upaya tersebut.

Kemampuan berbahasa Inggris, imbuh George Hadjoh, tentu menjadi kebutuhan saat ini. Selain Bahasa Inggris, menurutnya, anak-anak Kota Kupang ke depan perlu juga belajar Bahasa Mandarin. Ekonomi dunia di masa mendatang diprediksi akan dikuasai oleh Tiongkok dan negara-negara Asia Timur yang mayoritas menggunakan Bahasa Mandarin. Karena itu, George Hadjoh berencana selain Klub Bahasa Inggris, sekolah juga perlu membentuk Klub Bahasa Mandarin.

BACA JUGA :   JELAJAH NEGERIKU, Pesona Lampung Barat Bumi Sekala Bekhak, 'the hidden paradise'

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si, menyampaikan tujuan dari lomba Tutur Adat dalam bahasa Inggris untuk memperkenalkan budaya NTT kepada siswa-siswi sekaligus meningkatkan kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris. Sedangkan tujuan utama pembentukan klub belajar adalah untuk mendorong percepatan kompetensi siswa di bidang akademik dan non akademik.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Okto Naitboho dalam laporannya menyampaikan jumlah peserta lomba Tutur Adat dalam Bahasa Inggris, untuk jenjang SD sebanyak 29 tim dan jenjang SMP sebanyak 20 tim.

Sementara itu, selain Klub Bahasa Inggris ada juga Klub Belajar untuk mata pelajaran dan keterampilan lainnya, seperti Klub IPA, Klub Matematika, Klub Paduan Suara dan Klub Olahraga dengan berbagai jenis cabang olahraga, baik untuk jenjang SD maupun SMP. Pembimbingan klub belajar siswa pada masing-masing sekolah menurutnya dapat dilaksanakan oleh guru pembimbing dari sekolah atau pelatih dari luar. Untuk memotivasi klub-klub tersebut dalam belajar maka akan dilaksanakan even-even lomba, mulai dari intern sekolah, antar sekolah dalam kecamatan, antar sekolah dalam Kota Kupang maupun tingkat nasional. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!