BPBD Kabupaten Bangka Barat Sebut Ada 5 Lokasi Terpantau Rawan Banjir

***

Putraindonews.com – Jakarta | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat memantau setidaknya ada lima lokasi rawan banjir.

Sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem disertai curah hujan tinggi yang diprakirakan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Untuk daerah rawan banjir kami pantau lima lokasi, yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Mentok, Jebus dan Parittiga,” kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Sabtu (28/1).

Lima lokasi rawan banjir tersebut, yakni di Kecamatan Mentok terdiri dari Kampung Tanjunglaut dan Kampung Ulu, untuk Kecamatan Parittiga berlokasi di wilayah Pasar Parittiga dan sekitarnya, sedangkan di Kecamatan Jebus pemantauan dilakukan di Jembatan Airmanik dan jalan penghubung antara Desa Limbung dengan Tumbakpetar.

BACA JUGA :   Pemuda  Desa Dangku Muara Enim Sumsel, Siap Berperan Aktif Membangun Desa

Untuk tiga kecamatan lain, yaitu Kecamatan Kelapa, Simpangteritip dan Tempilang dinilai masih cukup aman dari banjir.

Menurut dia, potensi banjir masih mungkin terjadi karena curah hujan tinggi diprakirakan masih akan terjadi hingga akhir Januari 2023 di seluruh wilayah di Bangka Barat.

“Sampai akhir bulan ini curah hujan masih dalam kategori tinggi, sebesar 150-200 mm/dasarian,” katanya.

Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Bangka Barat dalam penanganan banjir yang sering terjadi di daerah itu, pemkab melalui instansi terkait sedang melakukan pembahasan lebih lanjut rencana normalisasi aliran sungai yang berada di wilayah Kecamatan Parittiga, katanya.

BACA JUGA :   PEMPROV DKI PERPANJANG MASA PSBB TRANSISI FASE I SAMPAI 30 JULI 2020

Untuk wilayah Tanjunglaut, Mentok, sedang dibahas rencana relokasi, namun rencana ini memerlukan pemikiran serius karena akan melibatkan banyak pihak dan jangka waktu lama, karena melibatkan langsung masyarakat yang tinggal di daerah itu.

Sedangkan untuk wilayah Kampung Ulu Mentok, dan di Desa Sinarmanik, Jebus direncanakan untuk normalisasi daerah aliran sungai dan pembangunan kolam retensi, tambahnya. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!