Kota Tanjungbalai, Sepuluh Kelurahan Terendam Banjir

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Sebanyak sepuluh kelurahan di Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara terendam banjir pada Sabtu (20/11). Laporan banjir terjadi akibat meluapnya hulu Sungai Asahan, Sungai Bandar Jaksa, dan Sungai Bandar Jepang. Banjir tersebut terjadi setelah hujan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungbalai, sebanyak 50 unit rumah warga terdampak dengan ketinggian muka air saat kejadian berkisar antara 10 – 20 sentimeter.

Adapun sepuluh kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pulau Simardan, Kelurahan Bunga Tanjung, Kelurahan Semula Jadi, Kelurahan Selat Lancang, Kelurahan Selat Tanjung Medan di Kecamatan Datuk Bandar Timur.

BACA JUGA :   BAGIKAN 1.000 MASKER, PMII Cabang Manggarai Edukasi Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan

Selanjutnya di Kelurahan Sijambi, Kelurahan Pahang, Kelurahan Gading, Kelurahan Pantai Johor, dan Kelurahan Sirantau di Kecamatan Datuk Bandar.

Tidak ada laporan warga mengungsi akibat banjir tersebut.

Pasca kejadian, BPBD Kota Tanjungbalai telah melakukan pemantauan situasi luapan air di beberapa sungai yang ada di kawasan tersebut. Langkah tersebut diambil untuk mempersiapkan apabila ada kemungkin banjir susulan.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakuman penanganan darurat.

Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per hari Rabu (24/11), air tercatat nasih menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Datuk Bandar.

BACA JUGA :   Habis Kontrak 31/12 Kemarin, Bupati Hery Minta THL Dinkes Segera Masukan Lamaran

Menurut prakiraan cuaca BMKG, Kota Tanjungbalai berpotensi mengalami hujan ringan sampai sedang hingga 3 hari ke depan.

Menyikapi hal tersebut, Kepala BNPB meminta kepada pemerintah daerah khusunya BPBD untuk mempersiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan jangka pendek juga jangka panjang.

Untuk jangka pendek, Kepala BNPB meminta pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi.

Sementara untuk mitigasi jangka panjang, warga dan pemerintah setempat diminta untuk bisa menjaga keseimbangan alam dan lingkungannya masing-masing. Red/Ben

 

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!