MENTERI SUHARSO ; 3 Strategi Kunci Menuju Pemulihan yang lebih Hijau

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menyampaikan keynote speech pada webinar Engineers Room, Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Acara tersebut mengusung tema “Transformasi Indonesia Hijau:mendorong Industri Hijau di Indonesia”, yang dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Februari 2021.

Memanfaatkan momentum saat ini dan belajar dari praktik di berbagai negara di masa pemulihan krisis, transisi menuju pembangunan ekonomi hijau di masa pemulihan teruji mampu mendorong pengembangan teknologi baru, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan lapangan kerja baru.

“Untuk itu, sebagai strategi jangka menengah-panjang, setidaknya, kami ingin mendorong 3 strategi kunci untuk menuju pemulihan yang lebih hijau,” ujar Kepala Bappenas.

Kepala Bappenas menyampaikan, pertama, mulai memfokuskan investasi di sektor industri kepada investasi hijau yang mendukung pembangunan rendah karbon dengan melibatkan pelaku usaha lokal dan UMKM sebagai penggerak utama.

BACA JUGA :   Terbaik di NTT, Program PKW Manggarai Tumbuhkan Mental Wirausaha

“Kedua, dengan adanya iklim bisnis yang memberikan insentif menarik pada industri-industri hijau, kita dapat berfokus untuk memproduksi produk hijau dan jasa yang mendukung keberlanjutan lingkungan,” lanjutnya.

Produk-produk dan jasa di bisnis hijau dapat memberikan _value added_ yang lebih tinggi dibandingkan bisnis konvensional. Sebagai percontohan, Denmark sudah membuktikan hal ini sedari lebih dari 1 dekade yang lalu. Laporan Pemerintah Denmark menyatakan bahwa indeks nilai tambah produk hijau lebih tinggi dari tahun ke tahun dibandingkan dengan bisnis konvensional.

“Pengembangan industri hijau di Indonesia memiliki potensi keberlanjutan dan keberhasilan implementasi yang cukup tinggi. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi terdapat beberapa aspek keunggulan Indonesia untuk dapat menerapkan green industry secara luas, yaitu faktor-faktor seperti potensi inovasi, daya saing SDM industri, kapasitas kemampuan manufaktur, serta ketersediaan adaptasi mekanisme green banking,” ucap Menteri.

BACA JUGA :   Revisi Aturan BLT Dana Desa, KEMENKEU ;  Lebih Sederhana dan Besarannya Naik

Di Indonesia sendiri, jika dicoba untuk memetakan secara cukup lengkap subsektor-subsektor apa saja yang memiliki potensi penerapan industri hijau, terdapat 3 kelompok besar sektor industri, yaitu yang terkait dengan Renewable Energy, Sistem Pertanian Maju, dan Sistem Urban Infrastructure. Secara keseluruhan terdapat 14 subsektor yang memiliki potensi cukup baik untuk menerapkan kebijakan industri hijau.

“Ketiga, sebagai bagian dari upaya pemulihan yang berkelanjutan, Pemerintah perlu terus menjaga momentum ekonomi hijau dengan mengarusutamakan stimulus ekonomi hijau ke dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional, sehingga berbagai kebijakan yang disusun mampu meningkatkan ketahanan masyarakat dalam mengantisipasi guncangan tidak terduga atau shock di masa mendatang,” tutup Menteri. Red/Ben

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!