Dewan Pengawas IMO-Indonesia ; Tiga Inovasi Membangun Negara

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Membangun negara mebutuhkan sikap yang tidak sederhana sebagaimana membangung rumah, gedung perkantoran maupun membangun jalan raya tol. Ada kemampuan yang dituntut untuk dapat memainkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai otak atau kunci dari perkembangan negara itu sendiri.

Ada tiga konsep menarik yang ditawarkan Dewan penasehat IMO-Indonesia, Tjandra Setiadi atau yang biasa dipanggil Andy. Tiga konsep tersebut dia sebut sebagai langlah inovatif membangun negara. Ujarnya kepada awak media, minggu 29/03/20 di Jakarta.

Lebih lanjut Andy menjelaskan tiga inovasi tersebut. Pertama, adalah penempatan perangkat atau tenaga ahli yang harus disesuaikan dengan kamampuannya. Tidak cukup disitu, Andy juga menegaskan dari sekian yang punya keahlian tersebut harus selalu dilakukan sistem roling jabatan.

BACA JUGA :   Menyelamatkan Krisis Ekonomi, Sejumlah Alumni HMI di Minta Mengisi Reshuffle Kabinet

“Sistem naik turun pangkat pejabat pemerintah, harus dilihat dari kinerjanya dan siap diganti setiap saat apabila tidak mampu bekerja dengan baik. Merekrutnya juga harus melalui fit and propertes gak sembarangan comot tidak boleh oligarki,” jelas Andy dalam konsep tiga inovasinya.

Kedua, Andy menentang keras adanya dinasti dalam sebuah negara. Menurut Andy, jabatan harus dibatasi tidak boleh terlalu lama termasuk bagi Andy tidak boleh seorang pejabat mempromosikan keluarganya.

“Inovasi kedua secara keberuntungan menjadi pejabat harus dibatasi dengan ketat dan saluran naik pangkat. Pejabat yang  berfoya-foya atau biasa saja demi politik negara mengurangi pengeluran keuangan dan juga seharusnya membatasi kuasa pejabat tinggi dengan mengantisipasi anak-anak mereka berjabat di pemerintahan,” terang Andy yang juga berprofesi sebagai Advokat itu.

BACA JUGA :   Tjandra Setiadji, S.H., M.H. Tokoh Tionghoa yang punya Segudang Pengalaman Organisasi di Indonesia

Yang ketiga, tokoh kelahiran Bagan Siapi-Api memaparkan tentang Inovasi membangun negara yaitu mendahulukan kepentingan publik dari pada kepentingan politik kelompok atau golongan.

“Implementasi satu persatu. Kepentingan publik harus dibangun. Penyakit rakyat harus diselamatkan. Kelemahan politik harus ditiadakan. Disiplin buruk harus diperbaiki. Terutama korupsi harus dimusnahkan,” pungkas Andy yang kini juga menjabat Presiden SIRI.

@yfi

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!