Alternatif Penginapan di Labuan Bajo, Anggarkan 3.8 Miliar PUPR Bangun 38 Sarana Hunian Wisata

***

Putraindonews.com – Jakarta | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun berbagai infrastruktur di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk mengubah wajah Labuan Bajo menjadi destinasi wisata berskala internasional yang lebih aman, nyaman dan berkualitas.

Dukungan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan sarana hunian pariwisata (Sarhunta) yang bisa menjadi alternatif penginapan bagi para wisatawan yang berkunjung di Labuan Bajo.

Pada tahun 2020, telah diselesaikan peningkatan kualitas rumah swadaya untuk usaha pondok wisata (homestay) di kawasan Pantai Marina, Labuan Bajo sebanyak 38 unit.

Presiden Joko Widodo mengatakan pembangunan rumah wisata tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni dan sekaligus dapat dimanfaatkan untuk usaha pondok wisata dan usaha pariwisata lainnya, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat

BACA JUGA :   Pentingnya Ekosistem Kondusif dalam Pembangunan Pariwisata dan Ekraf

“Penataan kampung ini diarahkan untuk hunian bagi wisatawan di Labuan Bajo. Oleh sebab itu, pemerintah pusat dengan pemerintah daerah melakukan rehab rumah warga, dengan peruntukan sebagai kios atau home stay.

Dengan demikian pariwisata di Labuan Bajo betul – betul memiliki manfaat bagi masyarakat setempat, bukan hanya yang bintang 4 dan bintang 5,” kata Presiden Joko Widodo saat meninjau infrastruktur di Labuan Bajo, Jumat (22/7/2022).

Desain renovasi rumah warga menjadi Sarhunta dimodifikasi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap. Pembangunan sarhunta di Labuan Bajo dilaksanakan sepanjang tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp3,8 miliar.

Presiden Jokowi berpesan kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat di Labuan Bajo untuk menjaga kebersihan dan merawat dengan baik infrastruktur yang sudah dibangun. “Kepada Pak Bupati Manggarai Barat dan Pak Gubernur NTT untuk siapkan tempat sampah dan pemeliharaan toilet umum. Kemudian training kepada pelaku-pelaku usaha homestay ini agar terus dilakukan karena Labuan Bajo ini akan berkembang menjadi kawasan wisata yang besar,” kata Presiden.

BACA JUGA :   Kembangkan Pariwisata di Padang Panjang, Menparekraf Undang Investor

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan renovasi rumah warga untuk hunian pariwisata dilakukan dengan pola pemberdayaan, sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi dari sektor pariwisata. “Tolong dirawat, dijaga dan dikelola dengan baik. Saya pesan ditata lingkungannya dan dijaga kebersihannya,” kata Menteri Basuki.

Hadir dalam tinjauan Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, dan Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng. Red/Ben

***

 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!