Putraindonews.com, Blitar – Sebagai bentuk manifestasi serta melestarikan kahasanah adat dan budaya leluhur di tanah jawa, masyarakat modern masih meyakini adanya cikal bakal yang babat banjar pekarangan yang harus dikeramatkan dengan mengirim doa doa di tempat punden keramat, Tanah Nusantara memang dikenal dunia kaya akan khasanah adat tradisi sesuai suku dan adat istiadatnya.
Seperti halnya yang dilakukan masyarakat bersama pemerintahan desa Selorejo Kecamatan Selorejo. Dikatakan Suwadi Kepala Desa Selorejo, “Sebagai masyarakat Jawa yang dikenal adiluhung, berbudi bowo leksono, nguri – uri adat, maka setiap tahun kami selenggarakan acara bersih desa dengan berbagai rangkaian acara termasuk ritual, riligi dan juga hiburan,”ungkapnya.
Beberapa yang diagendakan dalam acara bersih desa yang juga sekaligus memperingati 1 Syura dan tahun baru Islam 1 Muharam 1446 h, peringatan dimulai dari tanggal 10 dengan ziarah kubur di masing masing TPU dan punden cikal bakal, tanggal 11 Juli diselenggarakan acara ritual pagi doa bersama non muslim, dirangkai sore harinya menggelar acara Istigosah.
“Sedangkan pada tanggal 12 juli Pemerintah desa Selorejo menggelar hiburan jaranan campursari tgl 13 puncak acara wayang kulit semalam suntuk dengan menampilkan Ki dalang Sigit Arianto yang akan dimeriahkan bintang tamu Andik TB cs dan Purborini ,”kata Suwadi.
Sebagaimana sebelumnya pemerintahan setempat tetap menggelar hiburan jaranan campursari, yang sebelumnya juga diawali dengan menggelar seni tari langen beksan, dan itu juga bagian dari kegiatan ritual yang harus ada di bidang seni.
Disampaikan lebih lanjut oleh Suwadi, acara bersih desa ini kalender rutin, dimana kita wajib bersyukur atas karunia kenikmatan, berupa hasil bumi yang melimpah, kemakmuran, serta kesehatan dari Allah SWT. Rasa syukur dan nguri – nguri warisan leluhur ini selalu kita jaga dan wariskan kepada anak cucu.
“Diharapkan kegiatan ini benar benar meresap disetiap sendi kehidupan turun temurun, adat budaya tak akan lekang digerus ganasnya modernisasi global, sebuah pembelajaran bagi generasi muda agar peduli terhadap warisan nenek moyang kita, desa Selorejo sendiri berdiri tahun 1832, dengan semangat pemberdayaan UMKM Desa Selorejo akan semakib maju dan sejahtera yang Baldatun Warofun Toyibatun Ghofur,”pungkasnya. Redaksi/Rif