Putraindonews.com, Jatim – Adopsi teknologi seyogyanya mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Namun, apa jadinya jika teknologi yang baru saja diadaptasi gagal memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam akvtivitas masyarakat?
Beginilah kondisi yang terjadi di kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), di mana sistem barcode sebagai syarat masuk ke area wisata itu dinilai terlalu ruwet.
Bahkan, sampai menimbulkan kemacetan dan antrean panjang. Kondisi ini membuat pelaku usaha jip wisata merasa tak nyaman.
Puncaknya, pelaku usaha jip pun beramai-ramai menggeruduk Pos Tiket milik TNBTS, Minggu (4/5) pagi di Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.
Sekitar pukul 06.45, puluhan sopir jip wisata spontan protes. Mereka keluar dari jip masing-masing, lalu mendatangi Pos Tiket TNBTS. Jip pun ditinggal begitu saja, menyebabkan macet makin panjang.
Mereka memprotes sistem masuk yang dinilai ruwet. Perubahan sistem pembelian tiket yang kini harus dipesan secara online mengharuskan wisatawan melakukan scan barcode di Pos Tiket. Red/Gris