Respon Tanggap Pariwisata Indonesia Hadapi Dinamika Pasar Milenial

PUTRAINDONEWS.COM

Johannesburg, Afrika Selatan | 07 Oktober 2019.  “Tantangan dunia pariwisata tidaklah mudah. Bukan hanya pelambatan ekonomi global, tetapi juga perubahan gaya berwisata para traveller yang sedemikian dinamis. Kami membutuhkan anda untuk membantu mengidentifikasi tren, menjangkau pasar dan memberikan umpan balik. Indonesia memiliki daya dukung untuk melayani pasar milenial, mulai dari infrastruktur digital yang baik hingga berbagai pilihan special-interest tourism” demikian disampaikan Duta Besar Salman Al Farisi di depan undangan acara Indonesian Tourism Sales Mission in South Africa di Johannesburg, Afrika Selatan (3/10)

KBRI Pretoria, Kementerian Pariwisata, dan ITPC Johannesburg bekerja sama dengan Singapore Airlines mengundang kehadiran 25 travel agents dan mitra bisnis di Afrika Selatan untuk mendapatkan update terkini pariwisata tanah air. Walaupun Indonesia telah secara konsisten menjadi salah satu tujuan favorit pelancong asal Afrika Selatan, tetapi jumlah wisatawan yang tercatat masih tertinggal dibanding pelancong yang memutuskan untuk berwisata ke Australia, Selandia Baru, AS dan Thailand.

Dalam catatan BPS, terdapat 38.073 orang pelancong dari Afrika Selatan pada tahun 2017. Jumlah tersebut meningkat menjadi 41.962 orang pada tahun 2018. Hingga paruh pertama tahun ini, tercatat sekitar 19.691 warga Afrika Selatan telah mengunjungi Indonesia. Dengan peak seson yang biasa jatuh pada akhir tahun, diperkirakan jumlah pengunjung akan tercatat lebih tinggi tahun ini.

BACA JUGA :   MELEPAS PENAT, Tenaga Kesehatan Diajak Berwisata

Dalam sambutannya Dubes RI mengamati semakin berkembangnya special-interest tourism yang dimotori oleh generasi milenial kelahiran tahun 80 dan 90-an. Generasi ini bersifat konsumtif, akrab dengan sosial media, dan sangat menyadari pentingnya personal branding. Dubes meyakini bahwa Indonesia dapat menangkap peluang pasar menjaring generasi tersebut, mengingat banyaknya acara olahraga, serta festival musik berskala internasional di tanah air.

Dubes RI merujuk acara seperti Java Jazz Festival, Djakarta Warehouse Project (DWP), Jazz Gunung Bromo, serta acara olahraga seperti Jakarta Marathon, Tour de Singkarak, atau Borobudur Marathon dapat dijadikan paket wisata yang menarik. Bahkan termasuk paket wisata halal.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes RI juga menegaskan keinginan Pemerintah Indonesia untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai bisnis inti bangsa. Pemerintah menargetkan perolehan devisa dari sektor ini dapat menggeser pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi serta CPO. Tahun ini, kedatangan wisatawan asing ditargetkan mencapai 18 juta orang dan menghasilkan tidak kurang dari Rp. 17 miliar.

BACA JUGA :   Gandeng DPP ASATI, Disbudpar dan Gekrafs Akan Hadirkan Paket Wisata Kreatif di Kota Bandung

Guna merealisasikan target besar tersebut, Pemerintah terus mendorong Proyek “10 New Balis”, untuk mendiversifikasi pariwisata Indonesia yang masih terkonsentrasi di Bali. Tercatat hingga saat ini, Bali masih menjadi tujuan sekitar 40% dari total jumlah pengunjung wisatawan mancanegara.

Pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi wisata sebagai salah satu kunci keberhasilan. Dalam kasus Danau Toba, Borobudur dan Mandalika, pemerintah membangun atau meremajakan bandara provinsi serta meningkatkan akses ke tujuan wisata.

Para undangan acara Indonesian Tourism Sales Mission in South Africa tampak menikmati acara yang diselingi dengan penampilan Tari Legong dan Tari Merak oleh para penari yang datang langsung dari tanah air. KBRI Pretoria dan Kementerian Pariwisata mengharapkan adanya peningkatan jumlah wisman asal Afrika Selatan setelah penyelenggaraan forum bisnis tersebut. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!