Putraindonews.com – Kartasura | Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada tgl 22 Oktober 2023 Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakata mengelar berbagai kegiatan seperti Santri expo yang di buka sejak tanggal 19 – 22 oktober bertempat di Graha UIN Raden Mas Said dengan menhadirkan berbagai stand produk unggulan UMKM.
Pada Jum’at 20 Oktober 2023 UIN Surakarta juga mempelopori mengandeng Santri se Solo raya mengadakan Deklarasi Santri peduli Sejarah dengan mengadakan kirab santri Solo raya dari kampus UIN menuju petilasan Keraton Kartasura.
Bertempat di pelataran Watu Kembar keraton Kartasura ratusan Santri se Solo raya berkumpul bersama Civitas akademi UIN, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan perwakilan dari Keraton Kasunanan Surakarta bersama – sama mengelar Deklarasi bersama dengan tema “kami Santri Se Solo raya Berkomitmen Menjaga Merawat dan Nguri – uri Petilasan Keraton Kartasura.”
Acara di mulai dengan pengenalan sejarah keraton Kartosura yang di sampaikan oleh M.ng.Fredo chandra di projo dari juru pelihara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo.
Kemudian di lanjutkan penanda tanganan bersama Deklarasi Santri Se Solo raya yang di wakili dari Citivas Akademi UIN, tokoh Agama dan Masyarakat, perwakilan dari Keraton Kasunanan Surakarta dan perwakilan dari Media.
Dalam kesempatan ini Ketua Panitia Hari Santri Nasional UIN Surakarta Dr.KH. Abdullah Faizol,M.Hum.mengatakan Acara deklarasi Santri Se Solo raya ini bertujuan agar seluruh citivas akademi UIN Surakarta dan Santri Se Solo raya ikut peduli dan merawat serta nguri – uri sejarah petilasan Keraton Kartasura.
Karena keberadaan Keraton Kartasura ini dekat dengan Kampus tetapi kita tidak pernah masuk kedalam keraton Kartasura dan tidak mengetahui situs – situs apa saja yang ada di keraton Kartasura.
Sebenarnya di sinilah Berdirinya kerajaan Islam yang penuh Sejarah.
Setelah Acara Deklarasi bersama acara di lanjutkan dengan Berziarah dan Doa bersama di Makam para tokoh – tokoh yang ada di petilasan Kartasura seperti Bendoro Adipati Raden Ayu Sedah Mirah dan Kanjeng Pangeran Haryo Panular. Red/ST