Putraindonews.com, Tangerang SelatanĀ – Ancilla Yanny Irmella sosok wanita yang sukses dalam membangun dan memajukan UMKM di wilayah Kota Tangerang Selatan salah satunya binaannya Koperasi UMKM Tangguh Berkibar Tangsel memberikan tanggapan tentang pentingnya peran wanita dalam persamaan gender di segala bidang termasuk di Pilkada Serentak 2024 di Kota Tangerang Selatan.
Ancilla Yanny Irmella berharap dalam Pilkada serentak tahun 2024 khususnya di Kota Tangerang Selatan, kandidat dari kaum perempuan muncul ke permukaan untuk bersaing di PilkadaĀ 2024 yang rencananya akan digelar pada bulan November 2024 nanti.
Baginya, peran serta Perempuan di Tangerang Selatan sudah teruji, apalagi selama dua periode sudah pernah dipimpin sosok wanita yaitu Ibu Hj Airin Rahmi Diany mantan Walikota Tangsel yang merupakan sosok pimpin yang sukses membawa kemajuan Tangerang Selatan dengan menunjukkan kinerjanya yang efektif dan berkontribusi besar pada pembangunan di Kota Tangerang Selatan.
Hal ini disampaikan Ancilla Yanny Irmella, saat ditemui media disalah satu wilayah di daerah Serpong, Minggu (23/06/2024). Ia juga menyampaikan peran wanita dalam politik di Indonesia masih terbatas dan belum maksimal karena masih adanya sistem budaya patriarki termasuk dalam struktur kepemimpinan partai politik yang masih didominasi laki-laki. “Meskipun Undang-Undang Dasar 1945 dan berbagai instrumen politik dan hukum menjamin kesetaraan gender, perempuan masih menghadapi beberapa kendala dalam berpartisipasi politik.” katanya.
Untuk itu, di Pilkada Serentak 2024 ini, khususnya di Kota Tangerang Selatan, perlunya kehadiran kandidat perempuan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Mengapa saya katakan demikian, ini sangat penting agar dapat mewakili Kepentingan Perempuan. Kandidat perempuan dapat lebih memahami dan mewakili isu-isu yang relevan. Mereka cenderung lebih peka terhadap masalah seperti kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, kekerasan terhadap perempuan, dan pendidikan perempuan.
Selain itu, dengan adanya kandidat perempuan, proses pengambilan keputusan dapat menjadi lebih inklusif dan mewakili lebih banyak sudut pandang dari masyarakat, termasuk perempuan yang sering kali kurang terwakili dalam politik. Karenanya, kehadiran kandidat perempuan dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk terlibat aktif dalam politik dan pemerintahan. Hal ini dapat membantu meningkatkan partisipasi politik perempuan secara keseluruhan.
Ia juga menambahkan, dengan adanya kandidat perempuan yang terlibat dalam Pilkada, hal ini dapat membantu merubah budaya politik yang masih didominasi oleh laki-laki. Perubahan ini penting untuk menciptakan lingkungan politik yang lebih inklusif dan berkeadilan gender.
“Disisi lain, keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan dapat membawa kontribusi yang berbeda dan dapat memperbaiki kualitas pemerintahan secara keseluruhan. Kandidat Perempuan dalam Pilkada tidak hanya penting untuk mencapai kesetaraan gender dalam politik, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan keadilan sosial di tingkat lokal. Oleh karena itu, perlunya dukungan untuk memfasilitasi lebih banyak kandidat perempuan dalam Pilkada dan suatu keharusan untuk mendorong kemajuan yang lebih besar menuju kesetaraan” jelasnya.
Apakah Peran Perempuan Belum Maksimal?
Dijelaskan Ancilla Yanny Irmella bahwa peran perempuan kalau menurut pandangan saya, itu belum maksimal. Namun, kita juga harus mengakui dan menyadari bahwa saat ini di Indonesia memang sudah banyak keberhasilan yang ditunjukkan kaum perempuan dimana Keterwakilan dan peran perempuan Indonesia jelas-jelas diakomodir dalam politik dengan UUD 1945 yang menjamin kesetaraan gender.
“Artinya, partisipasi politik perempuan Indonesia semakin besar peluangnya ke depan untuk terus berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan kebijakan sejak era reformasi. Ini dapat kita lihat Representasinya, dimana perempuan Indonesia telah menjadi anggota legislatif dan eksekutif, serta memainkan peran penting dalam proses politik.
Masih Adakah Sistim Budaya Patriarki
Ya, sistem budaya patriarki masih ada di Indonesia meskipun telah mengalami perubahan dan evolusi seiring waktu. Budaya patriarki mengacu pada sistem sosial di mana kekuasaan dan otoritas dominan dipegang oleh laki-laki, sementara perempuan cenderung berada di posisi yang lebih rendah secara sosial, ekonomi, dan politik.
Meskipun demikian, terdapat upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat sipil, untuk mengubah norma-norma dan struktur sosial yang menguatkan budaya patriarki. Ini termasuk upaya untuk memperkuat kesetaraan gender dalam hukum, kebijakan publik, pendidikan, dan kesadaran masyarakat secara umum.
“Artinya, ada upaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik ke depan yang semakin meningkat dimana sudah banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis baik di pemerintahan, birokrasi, politik dan juga di sektor lainnya. Namun tingkat persentasinya belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan agar lebih merata dan inklusif ke depan.” katanya.
“Selain itu, diharapkan sistem budaya patriarki harus dihilangkan agar perempuan dapat berpartisipasi secara lebih merata dan inklusif dalam politik maupun di sektor lainnya.” ujarnya.
Bagaimana Keterwakilan Perempuan Indonesia dalam Pemerintahan Saat Ini
Menurutnya, keterwakilan perempuan dalam pemerintahan Indonesia saat ini telah mengalami peningkatan signifikan, meskipun masih perlu langkah-langkah lebih lanjut untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih baik di bidang politik dan pemerintahan.
“Sudah bagus, kita bisa lihat keterwakilan perempuan di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), Kabinet Pemerintahan dan bidangnkainnya, keterwakilan perempuan cukup signifikan dengan beberapa posisi kunci dijabat oleh perempuan.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa meskipun terdapat peningkatan ini, keterwakilan perempuan di tingkat kebijakan publik masih belum mencapai proporsi yang seimbang dengan jumlah perempuan di populasi secara keseluruhan.
“Untuk itu, kedepan, langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong keterwakilan perempuan di pemerintahan masih diperlukan untuk mencapai tujuan kesetaraan gender yang lebih besar.” pungkasnya. Red/RY