Putraindonews.com, Jakarta – Baru-baru ini publik dihebohkan dengan sosok berparas cantik berjuluk “Sister Hong Lombok”. Ia kerap muncul dengan penampilannya yang anggun dan mempesona.
Namun, di balik penampilannya yang memikat kaum Adam, ternyata menyimpan misteri yang baru-baru ini terkuak ke publik.
Sosok misterius itu bahkan mengungkap identitasnya sendiri yang justru membuat publik shock berat. Dirinya ternyata seorang lelaki yang suka memakai jilbab.
Pria itu bernama asli Deni Apriadi Rahman (23). Selain, disebut sebagai Sister Hong Lombok, Deni kerap dipanggil sebagai Dea Lipa yang bekerja sebagai penata rias atau make-up artist (MUA).
Kemunculan ini sekaligus menjawab berbagai pertanyaan yang ramai di media sosial dan ditujukan kepadanya, terutama soal siapa sosok asli di balik Sister Hong Lombok.
“Saya Deni Apriadi Rahman, berusia 23 tahun, berasal dari Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah. Sejak kecil saya hidup sebagai seorang penyintas disabilitas dengan keterbatasan pendengaran,” ucapnya saat memberi klarifikasi di salah satu cafe di Kota Mataram dikutip Minggu, (16/11).
Ia menjelaskan, sejak kecil hidup sebagai penyintas disabilitas dengan keterbatasan pendengaran. Kondisi pendengarannya makin memburuk setelah mengalami kecelakaan di usia sekitar 10 tahun.
Deni yang bekerja sebagai MUA menyebut, keterampilan tersebut dipelajarinya secara otodidak melalui YouTube dan media sosial. “Saya bekerja sebagai MUA. Keterampilan ini saya pelajari sendiri melalui media sosial,” cetusnya.
Selain soal identitas asli, Deni menjawab tudingan soal salat di saf perempuan di masjid. Soal kabar itu, dia menegaskan kabar itu tidak benar.
“Tuduhan bahwa saya memakai mukena, masuk ke masjid, dan beribadah di saf perempuan adalah tidak benar. Saya menghormati agama, rumah ibadah, tata cara ibadah, dan memahami adab-adab,” katanya.
Sementara terkait kebiasaanya memakai jilbab, Deni menyebut sebagai bentuk ekspresi. Dia mengaku kagum dengan perempuan yang mengenakan jilbab.
“Saya sama sekali tidak berniat menjadikan busana itu sebagai alat untuk menipu atau melecehkan siapa pun. Itu adalah bentuk ekspresi diri saya yang lahir dari kekaguman dan keinginan melindungi diri dari pelecehan,” ungkapnya. Red/HS