Putraindonews.com, Jakarta – Baru-baru ini sebuah momen viral di media sosial memperlihatkan siswa SDN 1 Kneyan, Tulungagung, Jawa Timur berjoget dan sawer biduan.
Momen tersebut diduga berlangsung dalam acara perpisahan sekolah yang akhirnya menuai sorotan dari banyak pihak.
Pihak sekolah buru-buru klarifikasi. Kepala SDN 1 Kenayan, Admim Kholisina, mengatakan bahwa aksi saweran itu bukan bagian dari agenda resmi sekolah.
Itu, katanya, murni inisiatif paguyuban wali murid. Guru-guru pun, menurutnya, sudah “balik kandang” ke ruang guru saat goyangan memuncak. Pertanyaannya: lokasi masih di sekolah, siswa masih di bawah usia bimbingan, dan lagu dangdutnya… apa tidak terdengar dari ruang guru?
Hal tersebut ditanyakan oleh pakar parenting Awam Prakoso. Dia angkat bicara, menanggapi fenomena ini dengan nada getir namun tajam.
“Ini potensi klasik sih ya, saling lempar tanggung jawab. Ya mau itu agenda sekolah ataupun nggak, selama dilakukan di lingkungan sekolah dan melibatkan anak-anak atau siswa-siswi ya, semua pihak baik guru, orang tua harusnya saling menjaga,” ujarnya membagikan video di Instagram pribadinya. Red/HS