Putraindonews.com, Jakarta – Siapa sangka, lagu-lagu Mandarin yang dulu kita dengar dari radio atau kaset sekarang tampil dengan sentuhan masa depan! Semua berkat Icha Yang dan tim kreatifnya yang berhasil bikin animasi AI keren banget, lengkap dengan teks terjemahan dan visual yang super romantis!
Lewat proyek ini, Icha gak cuma menjawab permintaan para penggemarnya, tapi juga bikin publik penasaran karena konsepnya beda dari yang lain—perpaduan musik klasik dan teknologi kekinian.
“Sekarang serba AI, kan? Anak muda zaman sekarang pasti ngerti gimana teknologi bisa bikin semua jadi lebih hidup dan seru,” ujar Icha dengan semangat.
Benar saja, animasi bikinan Icha menampilkan sepasang kekasih dengan kisah cinta menyentuh, lengkap dengan gestur, napas, bahkan ekspresi wajah yang nyaris nyata. Latar ceritanya juga gak main-main—ada yang berlatar Hong Kong tahun 1950-an, sampai ke era Kaisar Ming tahun 1368! Kebayang kan estetikanya?
Yang paling bikin wow, Icha dan tim juga lagi siapin animasi tribute buat legenda seperti Teresa Teng dan Andy Lau, ditambah deretan lagu Mandarin populer lainnya.
“Tenang aja, tetap bakal ada gaya khas aku di sana. Versi asli juga tetap dibuat kok,” tambah Icha sambil tertawa.
Icha bilang, semua ini bukan cuma urusan ikut tren, tapi bagian dari mimpinya menggabungkan musik dan teknologi dalam satu panggung.
“Aku pengin terus berkarya, bereksperimen, dan belajar hal baru. Ini cara aku mengekspresikan diri,” katanya.
Proses pembuatannya juga keren banget—dari green screen hingga editing detail ekspresi wajah, semuanya dilakukan dengan serius. Gak heran kalau banyak netizen yang jatuh hati sama konsep ini.
Salah satu karya yang lagi viral adalah “Goodbye My Love” versi Mandarin. Lagu sedih tentang pasangan yang terpisah ini jadi makin menyentuh dengan latar animasi klasik bergaya vintage Hong Kong. Visualnya bener-bener bikin hati meleleh!
Meski begitu, Icha mengaku masih banyak yang harus disempurnakan.
“Kita masih terus belajar kok. Tapi yang pasti, semangatnya gak boleh padam,” ungkapnya.
Ke depannya, Icha juga pengin bikin studio produksi mandiri, biar semua ide kreatif bisa direalisasikan tanpa batasan.
Dengan semangat dan kreativitas tanpa henti, Icha Yang berhasil membuktikan bahwa seni dan teknologi bisa jalan bareng dan saling memperkuat. Bukan cuma soal tren, ini soal konsistensi, hati, dan keberanian untuk eksplor hal baru. Red/HS