Putraindonews.com – Jakarta | Potensi kecurangan saat digelarnya Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga bisa terjadi di luar negeri. Mabes Polri pun sudah melakukan antisipasi adanya potensi kerawanan dan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu di luar negeri.
“Saat hari H pencoblosan teman-teman sudah tahu. Paling rawan adalah surat suara, kapan surat suara itu dicoblos, titik pencoblosan itu harus berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia,” kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti dikutip di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Krishna juga menyoroti kebutuhan untuk pastikan ketertiban serta pengawasan segala bentuk potensi keributan yang mungkin timbul selama Pemilu di wilayah luar negeri.
“Jadi dijaga betul supaya tidak ada intimidasi, kemudian anggota di lapangan harus mengawasi lainnya dan segala hal-hal kecil keributan yang muncul,” tegas Khrisna yang juga lulusan AKPOL 1991 ini.
Persiapan Polri amankan Pemilu 2024 di luar negeri, lanjut mantan Wakapolda Lampung dan Direskrimum Polda Metro Jaya itu, salah satunya adalah dengan melibatkan 111 personel dalam Satgas PAM TPSLN yang akan ditempatkan di 12 wilayah luar negeri.
“Jadi surat suara fokus surat suara, ini jangan sampai surat suara ini menimbulkan masalah dan menjadi bahan bakar, bagi ujung-ujungnya sengketa pemilu akan dibawa ke Jakarta diajukan ke MK,” ucap Krishna lagi.
Sekadar informasi, sebanyak 111 personel kepolisian diberangkatkan ke luar negeri untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN). Tidak hanya mengamankan TPSLN, mereka juga berkoordinasi dengan petugas TPSLN dan KBRI.
Sebanyak 111 personel akan diberangkatkan ke Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Australia, Belanda dan Arab Saudi. Lokasi TPSLN tidak hanya berada di KBRI dan Konsulat Jenderal, tetapi juga ada yang dilaksanakan di luar kedutaan. Red/HS