BNN Akui Teknologi AI Beri Dampak Signifikan terhadap Penanganan Narkotika

Putraindonews.com, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengakui bahwa kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi salah satu tren teknologi paling signifikan dan telah membawa perubahan besar di berbagai sektor, termasuk penegakan hukum, salah satunya dalam penanganan kejahatan narkotika.

Dalam webinar di Jakarta, Kamis (10/10), Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom menilai teknologi kecerdasan buatan mampu meningkatkan efisiensi dalam pengawasan, deteksi, dan pencegahan peredaran narkotika yang semakin kompleks.

BACA JUGA :   Jadi Saksi TPPU SYL, KPK Panggil Ahmad Sahroni Pekan Depan

“Penting memahami dan memanfaatkan AI secara produktif dan positif,” kata Marthinus dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (11/10).

Marthinus berpendapat, salah satu penerapan kecerdasan buatan yang paling menonjol, yakni dalam analisis data. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin, pihak berwenang dapat menganalisis pola distribusi narkotika serta mengidentifikasi berbagai titik rawan yang menjadi pusat peredaran.

Selain itu, sambung dia, kecerdasan buatan mampu memproses data transaksi keuangan dan komunikasi yang mencurigakan, sehingga memudahkan pelacakan jaringan pengedar narkoba.

BACA JUGA :   Kerahkan 1.660 Pasukan, Polda NTT Siap Amankan ASEAN Summit ke-42

Namun, ia menyebutkan terdapat pula tantangan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam penegakan hukum, di mana isu privasi dan potensi penyalahgunaan teknologi menjadi perhatian utama.

Oleh karena itu, dirinya menilai penting bagi setiap keluarga yang mengimplementasikan kecerdasan buatan untuk mematuhi prinsip etika dan hukum yang berlaku.

Di sisi lain, Kepala BNN menekankan pentingnya menyiapkan antisipasi serta mitigasi terhadap dampak negatif dari perkembangan teknologi kecerdasan buatan. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!