Putraindonews.com – NTT | Meninggalnya Mahasiswa asal Sumba Barat Daya di Kota Malang, masih menyisahkan luka yang mendalam bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) Secara umum dan Sumba secara khusus.
Usai kejadian naas itu terjadi, hasil pantauan Putraindonews dibeberapa media sosial terlihat mahasiswa Sumba yang berada di kota malang melakukan sweeping ke beberapa titik wilayah yang di duga tempat bersembunyi para pelaku.
Kondusifitas belajar mahasiswa/mahasiswi tentu terganggu. Untuk meredam emosional dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi lagi, Dandim 1629 Sumba Barat Daya, Letkol CZi Novi Kurniawan angkat bicara.
Ditemui Putraindonews di ruang kerjanya, Dandim 1629 Sumba Barat Daya berpesan kepada seluruh mahasiswa/mahasiswi asal Sumba untuk tetap fokus belajar.
“Saya berharap agar adik-adik di malang tetap fokus pada tujuannya, yakni kuliah, terkait masalah yang terjadi saat ini, kita serahkan saja kepada Intitusi Negara dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia,” pungkas Dandim kepada Putraindonews, Selasa (27/6).
Dandim meyakini bahwa Indonesia sebagai Negara Hukum, melalui Kepolisian bisa menyelesaikan persoalan yang terjadi demi meredam emosional keluarga korban.
“Sebagai negara hukum, hal yang tidak boleh kita lakukan adalah hukum rimba, jika ada perlakuan hukum rimba, maka secara otomatis dia bertentangan dengan hukum di Negeri ini,” tandasnya dengan nada tegas.
Dandim juga berharap agar korban di terima di sisih Tuhan dan keluarga yang di tinggalkan korban diberi kekuatan oleh Sang Pencipta.
“Untuk keluarga yang di tinggalkan, semoga Tuhan beri kekuatan, yang pasti sangat sakit dan sulit menerima, tapi apapun kita harus terima karena kita tidak tau rencana Tuhan atas hidup kita masing-masing,” sambung Dandim. Red/Nov