Irjen Teddy Minahasa Divonis Seumur Hidup, IPW Pertanyakan Putusan Hakim

Putraindonews.com – Jakarta | Majelis hakim memvonis seumur hidup Irjen Teddy Minahasa karena terbukti turut serta mengedarkan,menawarkan dan menjual narkoba seberat 1. Teddy diduga melanggar Pasal 114 ayat 2 UU 35/2009 tentang Narkoba.

Putusan tersebut pun mengundang ragam pertanyaan, termasuk dari Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso.

Menurutnya, Jenderal bintang 2 itu terbukti terlibat dalam pengedaran narkoba. Suatu kondisi yang tidak dapat diterima secara nalar dilakukan oleh seorang jenderal.

“Irjen Teddy minahasa dalam posisi sebagai perwira tinggi Polri dapat dinilai menjadi ikon buruk menyalahgunaan kewenangan oleh polisi karena sebagai Pati Polri yang semestinya tahu betapa narkoba adalah musuh masyarakat dan bangsa Indonesia yang dapat menghancurkan masa depat generasi muda justru dengan sangat mudahnya menyalahgunakan kewenangannya menukar barang bukti sitaan yang ada dalam kewenangannya tersebut untuk dijual,” kata Sugeng, Selasa (9/5).

BACA JUGA :   Usai Geledah Kantor PUPR & Bappelitbangda Sumba Barat, Jaksa Sita 338 Dokumen Terkait Kasus Korupsi Ring Road

Ia juga menyebut hukuman terhadap irjen Teddy Minahasa juga menampilkan fenomena bahwa peradilan Indonesia perlu dipertanyakan dalam hal menjatuhkan putusan pidana.

Sebab, ia menilai putusan tersebut mencerminkan tidak terdapatnya parameter yang sama dan adil dalam menjatuhkan putusan pada terdakwa bila dibandingkan dgn putusan atas Ferdi Sambo khsusnya dalam hal pertimbangan hal-hal yang memberatkan atau meringankan.

BACA JUGA :   Tersandung Kasus Suami, Tiba di Kejagung Sandra Dewi Tebar Senyum

Lanjutnya, tekanan publik masih telah menjadi instrumen yang sangat menentukan kebijakan penegak hukum dalam menjatuhkan sanksi.

“Putusan atas Irjen Teddy Minahasa semestinya menjadi acuan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk dapat lugas dan tegas menindak oknum Polri yang berpangkat Pati sekalipun bila diduga melanggar hukum dan menyalahgunakan kewenangan. Sehingga Polri perlu melakulan pembenahan internal dalam hal promosi jabatan dan karir sehingga perwira yang dipromosikan adalah orang-orang yang berkualitas sehingga Polri dapat dipercaya publik,” pungkasnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!