Putraindonews.com – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menyoroti pernyataan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani terkait sosok berinisial ‘T’, yang disebut-sebut mengendalikan praktik judi online (judol).
“Negara seharusnya tidak perlu berfokus pada soal penyebutan inisial tersebut,” kata Taufik dalam keterangan resminya yang diterima wartawan, Selasa (30/7/2024).
Menurut dia, terlepas benar atau tidaknya inisial tersebut, aparat penegak hukum (APH) tetap harus menelusuri siapa yang menjadi bandar Judol tersebut. Termasuk, siapa yang kemudian berada di tingkat hulu dari Judol ini.
“Nah oleh karena itu, dengan ramainya persoalan mencuatnya ada inisial seseorang itu bisa membuat pihak aparat hukum untuk fokus pada persoalan yang ada di hulunya,” kata dia lagi.
Tobas, demikian politisi NasDem itu biasa disapa menjelaskan, pihaknya kerap menyampaikan kritik terhadap penanganan judi online yang hanya berfokus di hilirnya.
“Pengguna-pengguna dari judi online ini yang malah diperiksa ya kemudian juga hp-nya diperiksa dan sebagainya. Malah itu berpotensi untuk melanggar privasi,” sambungnya.
Karena itu, menurut dia, sudah saatnya APH fokus pada bandar judi yang menjadi hulu dari kejahatan dan menempatkan orang-orang yang menjadi user dari judi online, justru sebagai korban yang harus diselamatkan dari jeratan judi online.
“Maka fokus harus ditunjukan pada siapa yang mengelola siapa bandarnya, siapa yang menanggung pembiayaan dari praktek jadi online ini dibandingkan kita hanya di ujungnya saja. Kalau hanya di ujungnya akhirnya seolah-olah itu hanya tindakan-tindakan gimik saja bahwa seolah-olah bekerja seolah melakukan pemberantasan tapi malah justru yang mau kita berantas tidak terkena,” pungkasnya.
Untuk itu, masih menurut Taufik, penekanan terhadap penyebutan inisial itu, tidak terlalu penting. Terpenting adalah bagaimana menerapkan strategi dan fokus pada hulu dari praktek judi online.
“Saya meyakini justru data-data itu sudah dimiliki oleh pihak kepolisian yang harus kita dorong untuk menindaklanjutinya. Jadi saya tidak terlalu berfokus pada soal inisial itu, tetapi bagaimana mendesak apapun penegak hukum untuk lebih memiliki strategi penanganan yang lebih optimal. Sehingga kita bisa benar-benar memberantas praktik judi online ini,” demikian Taufik Basari. Red/HS