Putraindonews.com – NTT | Kepala Lembaga Pemayarakatan Kelas IIB Waikabubak hadiri langsung kegiatan Seminar Strategi Pencegahan Gratifikasi dan Pungutan Liar Serta Strategi Kehumasan Dalam Mengantisipasi Bahaya Hoax “Si Yahox” pada Senin (18/9/23).
Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur di Ballroom Hotel Neo Kupang ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Djone.
Seminar yang menjadi salah satu upaya dalam pencegahan korupsi dalam rangka menciptakan lingkungam Kanwil Kemenkumham NTT yang transparan dan akuntabel ini juga dihadiri oleh Pimti Pratama, Pejabat Administrator dan Pengawas serta seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dan Keimigrasian se-NTT.
Sejumlah narasumber yang mengisi acara seminar ini diantaranya Perwakilan Deputi Bidang Pencegahan KPK RI, Ketua KPU NTT, Kepala Bidang Humas Polda NTT dan Ketua Tim Perencanaan dan Pengendalian Program TVRI NTT serta seluruh ASN Kanwil Kemenkumham NTT.
Kegiatan ini diawali dengan penyematan secara simbolis pin Unit Pemberantasan Pungutan Liar kepada perwakilan peserta seminar dan penyerahan penghargaan kepada tiga UPT terbaik dalam penerapan manajemen risiko.
Penghargaan ini diberikan kepada UPT yang telah memenuhi kriteria evaluasi penerepan Manajemen Risiko oleh Kanwil Kemenkum NTT dan Lapas Waikabubak menjadi salah satu UPT yang menerima penghargaan ini.
Kepala Lapas Waikabubak, Yohanis Varianto menerima langsung penyerahan Penghargaan Terbaik II oleh Kepala Kanwil Kemenkumham NTT ini.
“Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran Lapas Waikabubak atas komitmennya dalam melakukan perubahan dalam birokrasi. Semoga ini dapat menjadi teladan dalam mewujudkan tujuan pemasyarakatan,” jelas Varianto.
Lapas Kelas IIA Kupang dan Lapas Kelas III Baa menjadi dua UPT lain yang juga menerima penghargaan ini. Red/Nov
