PBNU Dukung Kemenko Polhukan Berantas Judol

.com, – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi terus berkomitmen mendukung langkah Kementerian , dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dalam memberantas aktivitas atau daring yang sedang merebak di tengah masyarakat.

“Kita dukung sepenuhnya dan Menko Polhukam untuk membuat langkah penting dan strategis secepatnya untuk menghentikan judi online,” kata Fahrur di Jakarta, Senin (1/7).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Fahrur ini, judi daring haruslah diberantas lantaran kerap menjadi masalah yang memicu meninggi-nya angka kemiskinan dan .

Dia pun menilai pemerintah merupakan pihak yang tepat untuk memberantas praktik judi daring lantaran memiliki perangkat yang lengkap.

BACA JUGA :   PKB Hormati Penggeledahan Rumdis Menteri Desa PDTT

Perangkat yang lengkap itu di antaranya seperti instrumen teknologi yang dimiliki Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam menutup semua situs judi daring.

Selain itu, pemerintah juga dilengkapi dengan perangkat hukum berupa undang-undang yang memungkinkan para penegak hukum mengambil tindakan tegas.

Walaupun pemerintah memiliki perangkat lengkap dalam memberantas judi daring, dia menilai masyarakat juga harus dilibatkan dalam membantu pemerintah mensosialisasikan bahaya judi daring.

perlu dukungan semua kalangan masyarakat. Para ulama sepanjang masa selalu menyatakan perjudian haram dan tidak berkah,” tegas Fahrur.

BACA JUGA :   IPW Apresiasi Kapolres Bogor Usut Kasus Polisi Tembak Polisi

Sebelumnya, Presiden () menerbitkan surat keputusan pembentukan Satgas Pemberantasan Perjudian Online yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto.

Pembentukan Satgas tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring yang terbit di Jakarta 14 Juni 2024.

“Sampai saat ini sudah 2,1 juta situs judi online ditutup dan Satgas Judi Online dibentuk agar mempercepat pemberantasan judi online,” ucap Presiden RI Joko Widodo (12/6). Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!