AHY Sebut Desain Tanggul Laut Raksasa Kawasan Pantura Harus Disesuaikan Kondisi Geografis

.com, – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono () mengatakan bahwa model proteksi pembangunan Giant Sea Wall di kawasan Pantura disesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing wilayah.

AHY melaporkan gambaran utuh dan detail target program tersebut kepada Presiden di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9).

“Saya bersama Laksamana Didit selaku Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa dan tim tadi menghadap Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan arahan sekaligus kami melaporkan sejumlah progres dalam perencanaan pembangunan Giant Sea Wall,” ucapnya dikutip dari Antara, Selasa.

BACA JUGA :   Prestasi Gemilang, Putra Dandim 1404/Pinrang Sabet Medali Perak di Malaysia

Ia menyatakan, pada kawasan yang mengalami penurunan tanah (land subsidence) parah, dibutuhkan tanggul laut yang dibangun beberapa kilometer dari garis pantai.

Namun, di daerah dengan kondisi sedang, cukup dilakukan penguatan tanggul pantai untuk mencegah bencana.

Sementara itu, untuk kawasan yang relatif masih baik, rehabilitasi mangrove dinilai sebagai opsi paling efektif dan efisien.

“Jadi akan ada kombinasi antara tanggul laut, tanggul pantai, dan mangrove sesuai kebutuhan masing-masing daerah,” ujar dia.

AHY menambahkan, pemerintah akan melengkapi kajian sebelum menetapkan langkah teknis maupun skema investasi proyek strategis tersebut.

BACA JUGA :   PROGRES 57,85%, Menteri Basuki Optimis Penataan Lima KSPN Super Prioritas Rampung Pada 2021

Ia juga menyebut, proyek ini berpotensi melibatkan investasi dari dalam maupun luar negeri.

“Ada (investasi,red) dalam dan luar negeri, sejumlah negara. Tentu kita sedang pertimbangkan masak-masak semuanya,” katanya.

Pembangunan tanggul raksasa itu, kata dia, menjadi proyek proteksi yang sangat esensial, bertujuan menyelamatkan jutaan masyarakat pesisir dari ancaman rob dan penurunan tanah yang semakin parah.

“Kita ingin melindungi masyarakat Pantura yang setiap saat terancam bencana, sekaligus menjaga kawasan industri strategis serta kawasan ekonomi khusus yang banyak tersebar di pantai utara Jawa,” katanya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!