Putraindonews.com – Jakarta | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai menggarap pembangunan Pasar Sila di Desa Rato, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pembangunan kembali atau rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh),” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Rabu (22/11/23).
Basuki menambahkan infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakkan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia.
Pekerjaan renovasi Pasar Sila dimulai tahun ini yang ditandai dengan telah dilaksanakan kegiatan penandatangan kontrak pekerjaan antara Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan penyedia jasa pada Senin (6/11/2023) lalu. Pelaksanaan renovasi dikerjakan dalam waktu 300 hari kalender dengan target selesai 31 Agustus 2024.
Pembangunan Pasar Sila dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Relis-Buser (KSO) dan PT Inti Multi Kencana selaku manajemen konstruksi dengan biaya APBN 2023-2024 senilai Rp49 miliar. Adapun lingkup pekerjaannya mulai dari pekerjaan pendahuluan, struktur, arsitektur, pembangunan lobi dan penghubung, pekerjaan elektrikal, mekanikal, bangunan penunjang, pagar keliling, dan lanskap.
Pasar Sila dibangun di atas lahan seluas 17.790 m2 dengan luas bangunan pasar 5.325 m2 yang terdiri atas tiga gedung masing-masing setinggi 1 lantai, yakni Blok A (1.775 m2), Blok B (1.775 m2), dan Blok C (1.775 m2). Bangunan pasar diproyeksikan dapat menampung 660 pedagang untuk menempati 149 unit kios, 380 unit los kering, dan 131 unit los basah.
Pekerjaan renovasi Pasar Sila dilakukan dengan membangun kembali bangunan pasar lama yang telah dibangun sejak tahun 1981. Saat ini kondisi pasar dinilai tidak layak karena banyaknya atap kios dan los yang bocor serta belum ada fasilitas penunjang yang memadai seperti sumber air bersih, toilet, tempat penampungan sampah sementara, tempat parkir, dan sistem drainase. Red/HS