Berdampak Positif Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Benahi Pengelolaan Event Internasional

Puraindonews-Jakarta | Komisi X DPR RI mendorong evaluasi dan peningkatan koordinasi dalam pelaksanaan acara dan lomba internasional di Indonesia. Sebagaimana diketahui, tahun 2023, Indonesia menyelenggarakan berbagai event olahraga internasional, diantaranya MotoGP Mandalika (13-15 Oktober 2023), Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1/F1H20 (24-26 Februari 2023), Kejuaraan Dunia Superbike/Motul FIM Superbike World Championship (3-5 Maret 2023) dan lainnya.

“Melihat banyaknya event internasional ini, kami (DPR) meminta pemerintah (kedepannya) untuk meningkatkan koordinasi dengan K/L terkait, agar berbagai event internasional dapat melibatkan secara aktif para pelaku parekraf dan berdampak positif terhadap perekonomian nasional serta daerah,” jelas Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih saat Rapat Kerja dengan Kementerian Kemenparekraf/Baparekraf RI di Senayan, Jakarta (14/11/23).

BACA JUGA :   Komisi VI Nilai Komoditas yang Ada di PTPN VIII Masih Bisa Dikembangkan

Selain itu, pihaknya juga meminta Kemenparekraf/Baparekraf RI agar melakukan evaluasi penyelenggaraan event internasional 2023 dari perspektif kepariwisataan, khususnya dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan wisatawan. Pasalnya, berdasarkan pengamatan Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru terkait event MotoGP, pelaksanaan yang digelar 13-15 Oktober kemarin, masih banyak yang harus dibenahi.

“Salah satunya terkait infrastruktur terkhusus di tribun penonton, kayaknya masih banyak hal yang perlu ditingkatkan, termasuk tambahan atap karena banyak penonton mengeluh kepanasan. Ini penting untuk kenyamanan penonton,” tuturnya.

BACA JUGA :   Rapat Paripurna Ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025

Kemudian, transportasi selama perhelatan berlangsung juga menjadi perhatian Ratih. Pasalnya, banyaknya penonton namun shuttle bus yang digunakan bukannya mempermudah malah membuat kemacetan.

“Karena jumlah penonton mencapai seratus dua ribu penonton, dimana shuttle bus yang digunakan tidak terlalu efisien, malah menyebabkan kemacetan. Kalau berbicara kenyamanan, pengalaman orang berbeda, namun kita sebagai tuan rumah harus bisa memberikan pengalaman yang maksimal,” tutupnya.Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!