Putraindonews.com – Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, menyoroti permasalahan berulang dalam penyelenggaraan ibadah haji yang masih menjadi tantangan hingga saat ini. Dalam wawancara baru-baru ini, Lodewijk mengingat pengalamannya pada tahun 2012 yang mencerminkan masalah serupa, terutama dalam hal manajemen transportasi.
“Saya kebetulan ikut reguler walaupun saya waktu itu Panglima Kodam tapi saya merasakan hal yang sama terjadi di titik yang sama Itu Muzdalifah tertunda sekian jam, kalau dulu hampir 18 jam kemarin ada juga tapi kan dampak bagi jemaah-jemaah lansia itu jadi dampaknya sangat besar,” kata Lodewijk, di Makkah, Arab Saudi, Selasa waktu Arab Saudi (11/06/2024).
Lodewijk menekankan pentingnya manajemen yang baik untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan puncak ibadah haji. “Prinsip dari pengawasan ini bagaimana pada puncak penyelenggaraan Haji ini berjalan lancar aman dan tertib,” tegasnya.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah peningkatan teknologi dalam pengawasan jemaah. Lodewijk menyebut aplikasi yang bisa memonitor posisi jemaah sebagai langkah positif.
“Aplikasi itu saya pikir itu bagus ya yang mudah-mudahan berikutnya karena kemarin itu kan kalau aplikasi sudah ada dan dengan teknologi sekarang saya pikir enggak ada masalah untuk itu diintegrasikan dengan telepon handphone aja udah bisa monitor,” jelasnya.
Penerapan teknologi ini diharapkan bisa mengatasi masalah jemaah yang hilang atau tersesat. “Kita udah tahu di mana titik-titik kejadian tersebut karena ini sudah berjalan panjang seharusnya udah bisa dipetakan artinya di situlah ditaruh para pengawas,” tambah Lodewijk.
Dengan berbagai persiapan yang dilakukan, DPR RI berharap penyelenggaraan ibadah haji tahun ini bisa lebih baik dan memberikan pelayanan optimal kepada para jemaah. Red/HS