Komisi II Rekomendasikan Pembahasan RUU Pemilu Dilakukan Lebih Awal

Putraindonews.com-Jakarta | Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia merekomendasikan agar revisi rancangan undang-undang tentang pemilihan umum (RUU Pemilu) untuk dilaksanakan pada awal tahun 2025 oleh Anggota DPR RI periode 2024-2029. Menurut Doli, revisi tentang aturan Pemilu sebaiknya dilakukan dengan jarak waktu yang jauh dengan agenda Pemilu, sehingga segala sesuatu yang akan berkaitan dengan Pemilu 2029, nantinya bisa disempurnakan lebih awal.

“Kalau kita merevisi undang-undang yang terkait dengan politik, jangan dekat-dekat dengan agenda politik,” Doli pada di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/24).

BACA JUGA :   Kinerja Kehumasan dan ‘Open Parliament’ Upaya DPR Terus Pertahankan Citra Positif

Dia pun menuturkan sebetulnya Komisi II DPR RI periode 2019-2024 sudah memiliki inisiatif untuk mendorong revisi Undang-Undang Pemilu. Bahkan, kata dia, pihaknya pun sudah memiliki draf naskah akademik dan rancangan undang-undangnya untuk diproses pada awal-awal masa jabatan.

Menurut dia, Komisi II DPR berencana untuk menyesuaikan sistem pemilu untuk 2024 yang terdapat dua agenda, yakni Pemilu yang berisi Pilpres dan Pileg, serta Pilkada. Tetapi karena saat itu terjadi pandemi COVID-19, kata dia, maka DPR dan pemerintah sepakat untuk menunda pembahasan RUU tentang Pemilu tersebut.

BACA JUGA :   Legislator Dukung Wujudkan Visi RSUI Bertaraf Internasional 2030

Untuk itu, dia berharap Komisi II DPR RI pada periode mendatang agar memiliki inisiatif yang sama untuk membahas RUU Pemilu di awal-awal masa jabatan. “Mudah-mudahan DPR periode berikutnya, khususnya di Komisi II diberi kesempatan untuk bisa menyelesaikan dalam tahun pertama,” kata Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Di samping itu, kata dia, undang-undang tentang politik juga bukan hanya soal undang-undang tentang pemilu. Menurut dia, ada juga undang-undang tentang partai politik yang sebaiknya dibahas oleh para legislator pada periode mendatang.Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!