Ledia Hanifa: Digitalisasi Perpustakaan Permudah Masyarakat Mengakses Buku

Putraindonews.com – Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menyebutkan Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), sudah melakukan digitalisasi, dimana fasilitas digitalnya telah terintegrasi dan disediakan kepada sekolah-sekolah menengah atas dan menengah kejuruan. Namun baru sekitar 20 persen dari mereka yang memanfaatkan digitalisasi ini.

“Alhamdulillah sudah mulai terintegrasi di Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Utara, digitalisasi sudah dilakukan dan sudah ditawarkan. Tadi saya sudah diskusi dengan beberapa staf, dan terungkap bahwa meskipun link, akun, dan password sudah diberikan kepada sekolah-sekolah, baru 20 persen yang menggunakannya,” ungkap Ledia dalam keterangan resminya dikutip Rabu (8/5/24).

BACA JUGA :   Puan Dorong Pemerintah Rangkul Pedagang Makanan Kaki Lima, Ciptakan Produk Sehat

Dikatakan Ledia, jika digitalisasi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal, maka akan meminimalisir biaya dan memudah siswa sebenarnya mengakses buku-buku. Apalagi biasanya, perpustakaan di sekolah-sekolah itu letaknya paling pojok, berdebu dan buku-bukunya tidak lengkap.

“Soalnya, pengadaan buku itu besar biayanya. Tapi kalau mereka kemudian mengakses ini bisa meminimalisir biaya dan memudahkan siswa mengakses buku-buku,” ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Ledia menjelaskan, digitalisasi memberikan akses ke buku-buku dalam bahasa asing, termasuk bahasa Inggris, yang sebelumnya sulit dijangkau oleh para siswa.

“Tadi ada siswa-siswa di sini yang kemudian bisa meminjam buku dalam bahasa Inggris, meskipun ditanya bisa bahasa Inggris ya? Terus dibilang sedikit-sedikit. Nah itu saja sudah satu nilai tambah,” tuturnya lagi.

BACA JUGA :   Farhan Jelaskan Duduk Perkara Revisi UU Penyiaran: Konflik Antara Platform Terestrial dan Digital

Dalam menghadapi tantangan ini, Ledia menekankan pentingnya kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan untuk mendorong penggunaan sumber daya digital ini.

“Prosesnya adalah bagaimana dorongan dari pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan mereka berkolaborasi bahwa ada semacam kewajiban bagi guru, bagi siswa yang mengakses tadi link yang diberikan,” imbuh dia seraya berharap bahwa penyediaan buku juga bisa diintegrasikan dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), sehingga mengurangi kekhawatiran tentang pengadaan buku fisik dari luar daerah. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!