Putraindonews.com-Purwakarta | Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Tol Cipularang Km 92, Jawa Barat, Rabu (13/11/24) untuk meninjau lokasi kecelakaan beruntun yang baru-baru ini terjadi. Kecelakaan tersebut melibatkan beberapa kendaraan dan dipicu oleh truk bermuatan kardus dengan nomor polisi B 9440 JIN. Berdasarkan keterangan Polda Jabar dan Polres Purwakarta, truk yang dikemudikan oleh Rouf diduga telah dimodifikasi, sehingga tidak sesuai dengan bentuk aslinya.
Dalam kunjungan ini, Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti dari Fraksi P-Gerindra, hadir bersama mitra kerja seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Korlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Binamarga), Jasamarga, serta pihak terkait lainnya. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam serta melihat langsung kondisi di lapangan.
Novita Wijayanti menyampaikan keprihatinannya atas kecelakaan yang merenggut korban jiwa dan menyebabkan kerusakan besar. “Kami, DPR RI Komisi V, mengucapkan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam untuk keluarga korban,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Komisi V untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang menggunakan fasilitas jalan tol.
Novita menjelaskan bahwa tim dari Komisi V telah berdialog dengan sejumlah pihak di lokasi kejadian, mendengarkan langsung paparan dari para ahli, dan mengamati faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab utama kecelakaan. “Kami meminta semua pihak melakukan investigasi menyeluruh dan holistik,” tegas Novita. Ia menyoroti beberapa permasalahan yang menjadi perhatian, seperti kondisi jalan yang berlubang, penurunan permukaan jalan, serta cuaca buruk yang memperburuk situasi saat kecelakaan terjadi. Selain itu, truk yang terlibat diketahui mengalami masalah rem dan kelebihan muatan.
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa Tol Cipularang sering kali menjadi lokasi kecelakaan, dengan catatan lima kali kecelakaan hanya pada tahun ini. “Sejak 2011, kecelakaan di ruas tol ini terus terjadi, bahkan ada istilah mengerikan terkait keselamatan di jalan ini,” ungkap Novita. Dengan panjang sekitar 52 kilometer dan tingkat kepadatan yang tinggi, Tol Cipularang memang menjadi salah satu titik rawan kecelakaan.
Novita juga menyoroti kebutuhan untuk perbaikan infrastruktur jalan tol yang lebih baik dan ketatnya pengawasan terhadap kendaraan-kendaraan yang melintas, terutama yang kelebihan muatan. Ia juga menegaskan pentingnya penyusunan rekomendasi independen dan komprehensif dari hasil investigasi ini.
“Kami, Komisi V, akan melakukan investigasi independen untuk memastikan hasilnya tidak terpengaruh oleh kepentingan apa pun,” ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen DPR dalam memperjuangkan keselamatan publik di seluruh jalan tol, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di Sumatra dan daerah lainnya. “Kami berencana membentuk panitia kerja (panja) untuk mengawasi jalan tol secara menyeluruh, agar kualitas, kenyamanan, dan keselamatan bisa benar-benar terjamin,” imbuhnya.
Novita berharap hasil dari investigasi ini akan memberikan solusi konkret, termasuk penindakan terhadap kendaraan over dimension and overloading (ODOL) yang masih sering terlihat melintas di jalan tol. “Kami ingin mencapai zero accident dan memastikan tidak ada lagi nyawa yang melayang karena kecelakaan di jalan tol,” tutupnya.
Kunjungan ini memperlihatkan keseriusan Komisi V DPR RI dalam menangani isu keselamatan jalan tol, dan diharapkan langkah-langkah konkret dapat segera diambil demi melindungi nyawa pengguna jalan.Red/SG