Putraindonews.com – Jakarta | Lembaga DPR RI terus memperkuat sistem legislasi melalui penguatan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dengan Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) dan sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Kaitannya dengan itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar mengungkapkan bahwa Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI dengan AIPI bersama UMY kini membangun kerja sama dengan tujuan untuk menerima dan merangkum informasi dari mahasiswa-mahasiswa serta masyarakat.
Hal itu disampaikan saat membuka Seminar Nasional dengan tajuk ‘Fungsi Parlemen Dalam Sistem Demokrasi dan Sistem Politik di Indonesia’.
“Kerja sama antara Sekretariat Jenderal DPR RI dengan AIPI dan UMY, tujuannya ingin merangkum banyak masukan untuk kegiatan-kegiatan di keparlemenan,” kata Indra dalam wawancara kepada Parlementaria di UMY, Yogyakarta, hari Jumat (22/9/23).
Pihaknya juga menyambut baik animo mahasiswa UMY yang cukup tinggi terhadap kegiatan ini, dan berencana untuk terus mengembangkan kerja sama serupa dengan asosiasi-asosiasi lain yang dapat menjadi uji publik terhadap masukan-masukan untuk kegiatan di DPR RI.
“Tentu ini menjadi yang kami (Setjen DPR RI) harapkan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan animo mahasiswanya cukup banyak. Kami akan terus kembangkan kerja sama-kerja sama dengan asosiasi-asosiasi menjadi semacam uji publik terhadap masukan-masukan untuk kegiatan keparlemenan atau DPR RI,” ucap Indra.
Indra berharap bahwa Seminar Nasional seperti yang diadakan bersama AIPI dan UMY ini akan membuka perspektif publik dari harapan sampai wawasan, terutama masyarakat dan mahasiswa mengenai DPR RI. “Kami berharap kedepannya, Seminar Nasional seperti ini akan membuka perspektif publik yaitu masyarakat dan mahasiswa. Apa sebenarnya hal-hal yang diharapkan dan apa saja yang belum diketahui terhadap DPR RI,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu pula, Anggota Komisi VI DPR RI Luluk Nur Hamidah, yang menjadi narasumber menyoroti pentingnya Seminar Nasional sebagai kesempatan bagi berbagai pihak, mulai dari politisi, profesor, akademisi, hingga mahasiswa, untuk bersama-sama berpikir tentang kualitas demokrasi di Indonesia. “Ini juga merupakan kesempatan, baik itu kami sebagai politisi bahkan juga profesor kemudian juga akademisi. Kemudian juga mahasiswa atau kampus di ruang yang sama, dengan berpikir yang sama untuk kualitas demokrasi kita jauh lebih baik lagi,” ungkapnya. Red/SS