Terima Kunjungan Akademisi AS, Doli Kurnia Terbuka dengan Berbagai Penelitian

Putraindonews.com-Jakarta | Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung menegaskan pihaknya sangat terbuka dengan berbagai penelitian. Termasuk penelitian tentang isu-isu lingkungan hidup seperti budaya dan adat-istiadat, sepanjang tidak mengganggu dan merugikan kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

“Di dunia global saat ini, kerja sama antar negara tidak bisa dihindarkan tetapi yang paling penting adalah yang diutamakan itu adalah tentu kepentingan bangsa dan negara kita. Termasuk dengan berbagai riset atau penelitian baik dalam atau luar negeri. Jadi kami welcome aja selama tidak mengganggu kepentingan dan tidak merugikan bangsa dan Negara kita,” ujar Doli usai menerima Prof. Khiel, peneliti dari University of Michigan, Amerika Serikat (AS), di Ruang Tamu Pimpinan Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/24).

BACA JUGA :   Komisi Yudisial Harus Hakim yang Terlibat dalam Putusan Bebas Ronald Tannur

Dijelaskannya, dalam pertemuan tersebut, Khiel mengungkapkan keinginannya untuk mengadakan riset di Indonesia terutama tentang isu lingkungan hidup dan perubahan iklim. Sempat diungkapkan Doli bahwa Indonesia saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menempati Ibukota Negara baru yang secara geografi berada di tengah atau pusat Negara, yakni di Pulau Kalimantan. Sebagaimana diketahui, selama ini Kalimantan menjadi salah satu bagian dari paru-paru dunia.

“Kalimantan selama ini menjadi bagian dari paru-paru dunia, ada hutan yang begitu lebat, luas. Sehingga konsep untuk menjadikan IKN sebagai smart city, green city dan blue city sejatinya juga sangat menarik untuk bahan riset. Saya katakan juga bahwa dalam proses pemindahan ini juga melibatkan masyarakat setempat. Alhamdulillah kita sudah berupaya untuk mengharmonisasi mereka dan mereka bisa terima itu,” paparnya.

BACA JUGA :   BK DPR RI Perpanjang MoU dengan Unpar Bandung, Perkuat Masukan terkait Pengaturan Data

Jadi, lanjutnya selama tidak merugikan atau bahkan menguntungkan kepentingan negara dan bangsa kita, pihaknya tidak akan menghindari kerjasama dengan siapapun. Dalam kata lain yang tidak boleh itu adalah kita “menjual” negara untuk kepentingan orang luar atau asing itu.

Bahkan jika ada yang mencari tau atau informasi tentang kekayaan dan kehebatan alam dan negara kita, itu juga bukan hal yang harus dihindari. Karena kehebatan dan kekayaan Indonesia sejatinya merupakan kebanggaan bangsa yang harus ditunjukan kepada dunia. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!