Alami Lonjakan Kasus Infeksi, Warganya Dibatasi Masuk Negara Lain ‘China Mukra Ancam Balas Dendam’

***

Putraindonews.com – Jakarta | Pemerintah China berencana balas dendam kepada negara yang membatasi akses masuk warganya.

“Beberapa negara memberlakukan pembatasan masuk yang hanya menargetkan wisatawan China. Ini tidak ada dasar ilmiah dan beberapa praktik tidak bisa diterima,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning, dikutip dari AFP, Selasa (3/1).

Diketahui, banyak negara sudah dan akan menerapkan aturan baru bagi pendatang asal China seperti harus menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif sebelum keberangkatan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning memperingatkan persyaratan tes Covid-19 oleh belasan negara terhadap warganya bisa direspons dengan pembalasan.

BACA JUGA :   Polri Mendapat Kepercayaan Dewan Direksi Of Women Police Sebagi Tuan Rumah Konferensi IAWP 2020

Dia mengancam akan membalas negara bersangkutan dengan menerapkan pembatasan serupa.

China mengalami lonjakan kasus infeksi sejak Desember 2022 setelah melonggarkan pembatasan, keluar dari pemberlakuan zero-Covid yang sangat mengekang.

Rumah sakit dan fasilitas kesehatan mengalami lonjakan jumlah pasien. Bahkan terjadi antrean mobil jenazah di krematorium. Meski demikian China tak mengumumkan lonjakan kasus kematian akibat Covid-19.

BACA JUGA :   Demi Tercatat sebaga Mow UNESCO, Perpusnas Dorong 3 Naskah Kuni Nusantara

Seiring dengan pelonggaran kebijakan Covid-19, China tak lagi mewajibkan pendatang dari luar negeri menjalani karantina. Dampaknya jumlah warga China yang bepergian ke luar negeri meningkat karena mereka tak harus dikarantina begitu kembali.

Sementara itu beberapa negara yang sudah menerapkan pembatasan terhadap warga China di antaranya Amerika Serikat (AS), Kanada, Prancis, dan Jepang. Negara-negara itu menerapkan syarat pendatang asal China menunjukkan hasil negatif dari tes yang dilakukan setidaknya 48 jam sebelum keberangkatan. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!