Putraindonews.com – Jakarta | Sebanyak sembilan jamaah haji kloter-33 JKG asal Kota Tangerang kehilangan kursi roda.
Kursi roda tersebut dibawa karena kondisi kesehatan jamaah yang tidak memungkinkan untuk berjalan kaki.
Sejak tiba di Madinah pada hari Ahad 4 Juni 2023 sampai saat ini, jamaah belum menerima kembali kursi roda yang mereka bawa itu.
Kloter-33 JKG berangkat dengan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GIA 7328 yang mendarat di Madinah sekitar jam 16:15 WAS.
Berdasarkan penelusuran, kursi-kursi roda tersebut sudah diserahkan oleh pihak Garuda ke Wukala sesuai dengan Surat Jalan yang dibuat oleh Wukala itu sendiri.
Ketua Kloter 33 JKG setiap hari menghubungi pihak Sektor 1 Daker Madinah agar jamaah mendapatkan kembali kursi roda mereka tetapi tidak mendapatkan jawaban yang memberikan solusi.
Sesuai tupoksi, pihak Daker Madinah bertanggungjawab atas transportasi dan akomodasi jamaah selama di Madinah.
Hotel Kurang Layak
Erwin Suryadi salah satu korban jemaah haji Kloter 33 kepada putraindonews, Senin (12/6) mengaku kejadian itu cukup meresahkan dirinya bersama korban lainnya.
Menurutnya, selain kehilangan sembilan kursi roda, jamaah Kloter 33 JKG juga menempati ‘hotel’ yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh kemenag sendiri.
“Kamar mandi terletak di luar kamar dan hanya tersedia enam kamar mandi di setiap lantai hotel,” ungkapnya.
Pihaknya menyebut, para jemaah kloter 33 yang mendapat fasilitas kurang layak itu menempati lantai 3 sampai 7 Hotel Arkan Golden Madinah.
Jamaah Kloter 08 MES/KNO Diusir Keluar Kamar
Di samping masalah Kloter 33, juga muncul masalah lain yang tak kalah memprihatinkan yang dialami para calon jemaah haji.
Berdasarkan pengumuman awal yang disampaikan ke jemaah, keberangkatan ke Makkah akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 9 Juni 2023 setelah shalat shubuh.
Kamis tanggal 8 jumi 2023 jam 15:29 WAS keluar pengumuman tentang perubahan jadwal keberangkatan ke Makkah yang dimajukan menjadi ba’da Isya dari sebelumnya ba’da Subuh hari Jumat.
Kenyataan pahit yang dialami jemaah, mereka dipaksa keluar hotel pada hari Kamis 8 Juni 2023 sekitar jam 19:00 saat jamaah masih melaksanakan shalat maghrib di masjid Nabawi.
“Alhasil, jemaah gagal melaksanakan shalat Arbain yang menjadi tujuan keberadaan jamaah di Madinah,” ungkap Lita Sri Handayani.
Sementara saat dikonfirmasi, pusat penerangan dan humas kementerian agama belum memberikan tanggapannya. Red/HS