Demi Tercatat sebaga Mow UNESCO, Perpusnas Dorong 3 Naskah Kuni Nusantara

Putraindonews.com – Jakarta | Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengusulkan sebanyak tiga naskah kuno Nusantara agar tercatat sebagai Memori Ingatan Dunia atau Memory of the World (MoW) UNESCO.

“Tiga naskah kuno yang akan diusulkan ke UNESCO pada tahun ini, yakni Tambo Tuanku Imam Bonjol, Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan Syair-syair Hamzah Fansuri,” ujar Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas, Agus Sutoyo, di Jakarta, Selasa (5/9).

Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian merupakan naskah Sunda yang ditulis dalam aksara Sunda kuno. Sementara Tambo Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat) dan Syair-syair Hamzah Fansuri (Sumatera Utara) ditulis dalam aksara Arab Melayu.

BACA JUGA :   China Dukung Resolusi PBB, Minta Israel Angkat Kaki dari Pendudukan Ilegal di Tanah Palestina

Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian berisi tentang pengobatan maupun permainan tradisional Sunda. Syair-syair Hamzah Fansuri berkisah tentang perjalanan seorang raja yang mencari Tuhan. Sementara Tambo Tuanku Imam Bonjol berisi tentang semangat patrioritisme untuk menumpas kolonialisme.

“Kami menargetkan naskah kuno itu bisa diakui oleh UNESCO pada 2024 mendatang. Untuk proses pengusulannya dilakukan pada tahun ini,” kata dia.

BACA JUGA :   Bea Cukai Korsel Tangkap Dua Pelaku Penyelundupan Cip Semikonduktor

Pengakuan oleh UNESCO tersebut penting karena dengan demikian, naskah kuno Indonesia diakui oleh dunia. Pengakuan dari dunia tersebut juga menunjukkan karya intelektual nenek moyang bangsa, layak untuk dikenang.

Sebelumnya, sejumlah naskah kuno Indonesia juga telah diakui UNESCO sebagai MoW yakni Babad Diponegoro, La Galigo, Nagarakartagama, Cerita Panji, dan Hikayat Aceh. Res/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!