Putraindonews.com – Jakarta | Presiden RI Joko Widodo terpotret tengah buka puasa bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Menariknya, Jokowi berbuka puasa dengan kurma usai pertemuan bilateral kedua pemimpin di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman, Minggu waktu setempat.
Setelah berbuka puasa dengan kurma, Presiden Jokowi kemudian menghadiri jamuan makan malam, sebagaimana siaran pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta, Senin (17/4).
Sebelum berbuka puasa, Jokowi yang tiba Minggu malam sekitar pukul 19.30 waktu setempat atau 00.30 WIB, Senin, telah melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman.
Saat tiba di Guesthouse Lower Saxony, Jokowi disambut Kanselir Jerman Olaf Scholz bersama Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony Stephan Weil.
Kemudian, Kepala Negara bersama Kanselir Jerman dan Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony masuk ke Guesthouse Lower Saxony dan melaksanakan foto bersama. Selanjutnya, kedua pemimpin tersebut menuju lantai satu untuk melaksanakan pertemuan tatap muka.
Setelah melaksanakan pertemuan tatap muka, Presiden Jokowi dan Kanselir Scholz kemudian turun ke arah ruang makan dan terlihat Presiden Jokowi ditemani Kanselir berbuka puasa dengan menyantap buah kurma.
Mengenai agenda pertemuan bilateral, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa.
“Untuk itu berbagai regulasi Uni Eropa yang menghambat kesejahteraan perlu dibenahi. Bapak Presiden juga meminta dukungan jerman agar perundingan perjanjian Indonesia-EU CEPA dapat segera dituntaskan,” kata Menlu.
Dalam hal investasi, Retno menyebut bahwa Presiden menyambut secara baik kolaborasi komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia-Jerman. Selain itu Presiden menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas.
“Investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi,” kata Retno.
Menurut Retno, Kepala Negara menekankan pentingnya investasi dan ahli teknologi Jerman guna mendukung transisi energi di Indonesia.
“Dalam diskusi tadi juga dibahas mengenai implementasi dari The Just Energy Tansition Partnership,” kata dia. Red/HS