***
Putraindonews.com – Jakarta | Indonesia tidak sendirian dalam usulan agar kebaya didaftarkan ke Intangible Cultural Heritage (ICH) The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Bersama Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam dan Thailand, kelima negara anggota ASEAN ini menginginkan agar kebaya sebagai busana tradisional perempuan terdaftar ini melalui mekanisme nominasi bersama atau joint nomination.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar mengatakan, proses pengusulan dimulai ketika Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri bertemu Presiden Joko Widodo di Jakarta pada 2021.
“Proses pengusulan dimulai ketika Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri bertemu Presiden Joko Widodo di Jakarta pada 2021,” kata Hilmar di Jakarta, Selasa (7/2).
Hilmar menjelaskan, setelah berdiskusi kemudian disepakati mengajak negara anggota ASEAN lain yang turut memiliki tradisi kebaya untuk bergabung dalam nominasi bersama kebaya ini.
Ia mengatakan mekanisme nominasi bersama ini justru merupakan kontribusi negara pihak pengusul dalam mempromosikan keberagaman budaya dan mendorong dialog antarkomunitas.
Lanjutnya, pengusulan Kebaya melalui nominasi bersama juga sekaligus menjadi momentum dalam memperkuat persatuan dan solidaritas regional ASEAN.
Menindaklanjuti proses nominasi bersama, pemerintah melalui Kemendikbudristek pun menyelenggarakan kegiatan Workshop Pengusulan Kebaya Sebagai Nominasi Bersama 2023.
Tujuannya adalah untuk mempererat hubungan kerja sama di bidang kebudayaan di antara negara ASEAN melalui pengisian bersama naskah nominasi Kebaya.
“Ini melainkan untuk secara harmonis melindungi warisan budaya bersama tersebut,” tandas Hilmar. Red/HS
***