Inilah Penyebab Gempa di Thailand

Putraindonews.com,Jakarta – Gempa bumi dengan magnitudo 7,7 skala ritcher menghantam Myanmar dan Thailand sejak Jumat, 28 Maret sekitar pukul 13:00 waktu setempat itu.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut pusat gempa berada sekitar 17 km dari kota Mandalay di Myanmar, yang berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono turut memberikan keterangan seputar gempa tersebut.

Ia menilai gempa tersebut merupakan gempa kembar atau doublet earthquake, yakni dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

BACA JUGA :   Singapore Airlines Alami Turbulensi Hebat, Penumpang Terlempar hingga Ada yang Tewas

Daryono menyampaikan kerusakan masif di Bangkok terjadi karena efek vibrasi periode panjang (Long Vibration Period) yang mana rawan terjadi di tempat-tempat yang tanahnya lunak dan lapisannya tebal, seperti karakteristik di Ibu Kota Negara Thailand tersebut.

“Bangkok itu tanah endapan, akan resonansi,” ungkapnya dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (28/3).

“Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespon gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi,” sambungnya.

BACA JUGA :   Indonesia Tertahan di 30-an Medali Asian Games 2022

Laporan BMKG menyebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip). Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!