***
Putraindonews.com – Jakarta | Menjadi Ketua ASEAN 2023, Indonesia telah menyiapkan empat acara unggulan. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.
Keempat acara unggulan tersebut adalah peluncuran fisik ASEAN Online Sale Day (AOSD), seremonial implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) setelah Filipina menyelesaikan proses ratifikasinya, peluncuran New ASEAN Tariff Finder serta penyelesaian kajian dan peluncuran negosiasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Rencana tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang pernah disampaikan dalam ASEAN Business and Investment Summit 2022.
ASEAN dinilai harus mampu mengambil peran sebagai mesin utama pertumbuhan kawasan dengan beberapa cara.
“Cara pertama, menguatkan peran ASEAN sebagai hub produksi regional yang merupakan bagian integral dari rantai nilai global yang sangat kompetitif. Cara selanjutnya, mendorong transisi energi untuk ketahanan energi yang berkelanjutan demi menghindari krisis energi akibat konflik,” kata Jerry.
Presiden Jokowi juga mengajak seluruh sektor swasta untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, memperkuat posisi ASEAN sebagai hubungan produksi yang kompetitif, serta mempercepat hadirnya energi bersih yang andal dan terjangkau.
Dengan semangat dan komitmen tersebut, Indonesia telah melaksanakan serah terima Keketuaan ASEAN 2023 dari Kamboja pada November 2022 silam dan menetapkan tema keketuaan “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Artinya, Indonesia siap memegang peran penting dalam memimpin arah dan tujuan kerja sama politik, ekonomi, dan sosial budaya ASEAN.
Jerry menegaskan pentingnya ASEAN bagi negara-negara kawasan dan dunia didukung tiga pilar utama yang membangun hakikat kekuatan ASEAN, yaitu sentralitas, stabilitas, dan kemakmuran.
Adapun visi dari tema tersebut diarahkan untuk membangun ASEAN yang tangguh, adaptif, dan inklusif, memainkan peran sentral, dan memberikan manfaat kepada masyarakat, baik secara internal di dalam negara kawasan maupun secara eksternal kepada dunia.
Lebih lanjut, Jerry mengusulkan priority economic deliverables (PED) di bawah keketuaan Indonesia dengan mempertimbangkan megatren strategis dan mengatasi dampak krisis multidimensi terhadap pangan, energi, serta keuangan.
Semuanya ini dirangkai menjadi tiga dorongan strategis. Dari 16 PED di bawah pilar ASEAN Economic Community (AEC), tujuh di antaranya akan berada di bawah lingkup ASEAN Economic Ministers (AEM).
“Dorongan strategis pertama, yaitu membangun kembali pertumbuhan regional melalui pasar yang terhubung dan daya saing baru dengan ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF); penandatanganan Protokol kedua untuk mengubah Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA); pembentukan unit pendukung RCEP di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia; serta Inisiatif Berbasis Proyek Industri ASEAN,” kata Jerry.
Dorongan strategis kedua adalah mempercepat transformasi dan partisipasi ekonomi digital yang inklusif. Caranya dengan implementasi penuh e-Form D melalui ASEAN Single Window dan pernyataan pemimpin untuk mengembangkan DEFA.
Terakhir mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan untuk masa depan yang tangguh dengan menyusun peta jalan harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Red/HS
***