PUTRAINDONEWS.COM
​JAKARTA | Sikap optimis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia untuk Go Global danGo Export khususnya menembus pasar potensial perlu senantiasa dikembangkan meskipun di saat pandemi COVID-19. Mendukung hal tersebut, Kemlu bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Pemprov DIY menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) berjudul “Optimalisasi Potensi Pasar Turki bagi Produk UMKM Indonesia” (09/06/2020) yang diikuti oleh para pelaku UMKM.
Diskusi diisi oleh narasumber yang kompeten dibidangnya seperti Konsul Jenderal RI di Istanbul, Imam Asa’ari; Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Sri Nukyatsiwi dan Ketua Galeri Etnik Nusantara yang telah berpengalaman menembus pasar Turki selama 20 tahun, Rachelthera Triya.
​“Kendati dalam situasi COVID-19, pelaku usaha harus tetap optimis untuk “Go Export” dan terus mempersiapkan diri untuk pemulihan pasca COVID-19 di masa mendatang,” ujar Direktur Eropa III, Kementerian Luar Negeri, Ardian Wicaksono dalam sambutannya.
Selain memberikan semangat untuk mempersiapan diri pasca COVID-19. Diskusi ini juga mengenalkan para pelaku usaha dengan peraturan impor dan jejaring pemasaran di Turki sekaligus menekankan pentingnya aspek kualitas, kuantitas, harga, brandingdan kontinuitas untuk dapat melakukan penetrasi di pasar Turki.
“UMKM Indonesia sebaiknya dapat bergabung dalam koperasi sebagai agregator sehingga dapat memenuhi permintaan importir Turki dalam jumlah besar dengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas barang serta menjamin kontinuitas sesuai kontrak perjanjian,” ujar Konjen Imam Asa’ari. Konjen Imam juga menggarisbawahi perlunya UMKM membangun kerja sama dan kolaborasi dengan importir untuk memperlancar ekspor Indonesia ke Turki.
Hingga kini, beberapa produk Indonesia seperti kopi, lada, kerajinan kayu dan perhiasan, serta produk herbal serta spa telah berhasil menembus pasar Turki. Meskipun begitu, share market baru sebesar USD 17 juta atau 0,56% dari total impor Turki sebesar USD 3 milyar. Turki disamping sebagai tujuan ekspor juga dapat menjadi hub masuknya produk UMKM ke pasar kawasan Uni Eropa, Eropa Timur dan Tenggara khususnya Rusia dan juga kawasan Asia Tengah dan Timur Tengah.
Para peserta menyatakan bahwa diskusi ini bermanfaat dan menambah pemahaman mereka untuk menembus pasar Turki. Ke depannya, Kemlu akan terus menyelenggarakan diskusi seperti ini dengan sektor yang berbeda untuk mendorong para pelaku usaha Indonesia menembus pasar-pasar prospektif di berbagai negara. RED/BEN