Putraindonews.com,Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkapkan bahwa ada dua orang warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka tembak pada bagian kakinya setelah menjadi korban penyekapan dan penyiksaan di negara Myanmar.
“Kalau cacat fisik tidak ada, tetapi ada yang mengalami luka tembak pada bagian kakinya. Itu ada dua orang,” kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha di Tangerang, Jumat (21/2).
Menurutnya, kedua WNI itu mengalami luka tembak setelah mereka menjadi korban penyiksaan oleh kelompok separatis di bagian kota Myawaddy, Myanmar.
Namun, dalam hal ini Judha tidak menjelaskan secara rinci terkait kronologis dan identitas WNI yang mendapatkan luka tembak tersebut.
Akan tetapi, pihaknya memastikan dari sebagian korban penyekapan itu kini sudah berhasil di selamatkan dan dievakuasi ke tanah air. Sebanyak 46 orang korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dipulangkan melalui penerbangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (20/2) malam.
“Kami telah berhasil memulangkan sebanyak 46 orang PMI dari Myawaddy, Myanmar. Berdasarkan hasil kerja sama yang baik dari KBRI Indonesia,” katanya.
Pemulangan dan penjemputan 46 pekerja migran dari Kota Myawaddy ini dilakukan dengan dua tahapan menggunakan dua maskapai penerbangan yakni Batik Air ID7630 ETD yang tiba pada pukul 23.55 WIB dan Air Asia QZ257 ETD pukul 00.10 WIB.
“Total ada 46 PMI yang berasal dari sembilan daerah provinsi, jadi ini adalah upaya yang panjang dari pemerintah Indonesia untuk bisa memulangkan mereka dari Myanmar,” katanya. Red/HS