Putraindonews.com, Jakarta – Kota Rio de Janeiro di Brasil akhir-akhir menjadi sorotan publik internasional lantaran kota itu tiba-tiba berubah jadi medan perang kala polisi menggerebek geng narkoba terkuat pada Rabu (29/10). Dalam insiden baku tembak itu, sebanyak 132 orang dinyatakan tewas.
Imbas dari saling tembak antara polisi dan geng narkoba itu membuat masyarakat setempat ketakutan. Warga berlarian mencari perlindungan.
Usai saling tembak, para warga membariskan jasad-jasad di jalan. Kantor Pembela Umum, sebuah badan negara di Rio de Janeiro yang menyediakan bantuan hukum bagi masyarakat miskin, melaporkan setidaknya 132 kematian.
Presiden Luiz Inácio Lula da Silva mengaku ngeri dengan jumlah korban tewas akibat operasi tersebut. Perang melawan geng narkoba yang kontroversial ini terjadi hanya beberapa hari sebelum Brasil menjadi tuan rumah perundingan iklim global COP30 di kota Belem, Amazon.
Sementara para aktivis dan PBB menyuarakan kekhawatiran atas penggunaan kekuatan oleh polisi, pemerintah negara bagian Rio de Janeiro memuji operasi tersebut sebagai keberhasilan dalam upayanya untuk menghentikan pengambilalihan wilayah oleh geng Comando Vermelho (Komando Merah) yang kuat. Red/HS
 
 
